Kim Taehyung : Friendzone (V BTS) [Completed]

FRIENDZONE : 16

Maaf baru bisa up

Happy reading gais...

***

“Silahkan diminum mbak” ucap Ariana setelah menaruh segelas teh hangat khas Jepang diatas meja tamu dan duduk menemani orang yang datang secara tak terduga.

Iya tak terduga, bahkan ia tak pernah terfikirkan jika akan bertemu dengan calon istri dari Taehyung.

“Saya gak bisa minum tehnya” balas Liana

“Loh, kenapa?”

“Saya ada di negara orang dan bertamu dirumah orang yang tidak saya kenali, wajar kan kalau saya khawatir untuk meminum jamuan kamu?”

Shit, jadi apa untungnya dia datang kesini jika takut? Dan lagi, siapa yang ingin meracuninya?

“Saya bisa minum duluan kalo mbak khawatir, kita di Jepang bukan di Korut mbak” telak Ariana lalu meraih teko yang berisi teh hijau dan menuangkannya kedalam cangkirnya sendiri.

Sedangkan Liana hanya diam kaku memandangi Ariana yang tengah meminum tehnya sendiri, suasana ini sangat amat canggung dan Liana membenci hal ini.

“Udah kan? Silahkan diminum, saya gak mau dicap sebagai tuan rumah yang tidak punya apa-apa untuk menyuguhkan tamunya sendiri” ucap Ariana

“Terima kasih” ucap Liana, dan setelahnya ia mengangkat cangkirnya lalu meminum teh hijau tersebut dengan pelan.

Saat Liana meminum tehnya, Ariana sibuk memandangi wanita itu dengan cermat dan juga merasa iri karena Liana sangat amat sempurna.

Wajah yang putih nan mulus tanpa komedo, rahang yang tegas, serta bentuk hidung nan bibir yang terbentuk sempurna, jangan lupakan bahu mungilnya terpampang begitu saja ketika ia melepas coat merah mudanya dan menampilkan baju Sabrina ala pantai.

Dan disinilah Ariana heran, apa dia tidak kedinginan memakai baju Sabrina di tengah musim dingin ini?

“Saya datang kemari karena ada hal yang haru saya bicarakan dengan kamu”

Ariana sudah bisa menduga hal tersebut karena mana mungkin dia datang tanpa ada hal yang ingin disampaikan? Terlebih lagi mereka tidak pernah saling bertemu.

“Sepertinya penting, tapi kita belum kenalan”

“Sudah saya bilang kan tadi nama saya Liana”

“Iya, maksud saya…”

“Dan kamu Ariana Choi, apa itu kurang cukup untuk sebagai perkenalan?”

“Gak punya sopan santun banget” gerutu Ariana dalam hati

“Okay, karena saya juga lagi ingin istirahat, bisa langsung ke intinya saja?”

Liana melipat tangannya didepan dadanya dan menatap Ariana dengan datar nan tajam