11. laughter or tears - 웃음 또는 눈물

27 4 3
                                    

Untuk hari ini semua trainee diberikan izin pulang ke rumah mereka masing-masing. Mereka diberikan izin sebelum latihan evaluasi bulanan yang sangat padat.

Pagi ini Jennie berencana pulang ke rumah mengunjungi eommanya dan Nayeon lalu pergi berbelanja bersama. Sementara Jisoo belum merencanakan apa kegiatannya hari ini.

"Jen sebelum kau pergi, tidak mau sarapan ramyeon bersama eonni dulu?" tawar Jisoo dari meja makan kepada Jennie yang sedang merapikan pakaiannya di depan cermin.

"Terima kasih eonni. Sebenarnya Jennie mau sekali, tapi tadi eomma menelpon untuk makan nanti bersama mereka saja".
Jennie memalingkan kepalanya dari cermin dan melengkungkan bibirnya kebawah.

"Eonni sekarang berencana pergi kemana?" tanya Jennie.

"Mola mungkin akan bermain game di dorm saja. Semua keluarga eonni sedang berlibur di pantai sejak kemarin dan mereka baru memberitahuku ketika eonni menelepon tadi, percuma juga kalau menyusul kita hanya libur satu hari kan."

Jennie memandangi Jisoo dengan lama.

"Jangan lihat eonni dengan pandangan prihatin begitu. Keluarga eonni sudah biasa seperti itu." ucap Jisoo yang sedang fokus memakan ramyeonnya.

Jennie mendekati meja makan,
"Eonni mau ikut Jennie?"

Jisoo mengelap mulutnya dengan baju,
"Memang tak apa kalau eonni ikut?

"Tidak ada yang akan memukul eonni hanya karena ikut dengan Jennie"

"Baik beri waktu eonni siap-siap 15 menit".
Jisoo berlalu ke kamar mandi secepat kilat.

"Terlalu lama eonni, Jennie tunggu 3 menit dari sekarang" gurau Jennie.

"Yaa~ kau tega sekali Jennie,"
"Shh.. ralat beri waktu eonni 20 menit. Perut eonni sakit, ramyeon tadi pedas sekali." teriak Jisoo dari kamar mandi.

**
Nayeon dan ibu Jennie sudah berada di halaman depan rumah ketika Jennie dan Jisoo datang. Gadis itu terkekeh, dia baru pergi beberapa minggu tetapi sudah disambut seperti orang yang pergi beberapa tahun.

Jennie berlari menghampiri Nayeon sambil membuka lengannya lebar-lebar dan Nayeon pun tersenyum berpikir ia akan dipeluk.

"Yaa~ Jennie-ya!" teriak Nayeon.

"Wae~~?" teriak Jennie lebih keras.

Entah Jennie yang ingin menggoda atau Nayeon yang terlalu percaya diri akan dipeluk Jennie. Yang pasti Nayeon kesal karena pelukan Jennie bukan untuknya melainkan untuk eomma Jennie yang ada di belakang Nayeon.

Kedua sahabat itu berakhir dengan saling jambak-jambakan, hal yang normal jika dilakukan dulu tetapi sekarang, bahkan mereka baru bertemu.

"mianhe~" ucap ibu Jennie kepada Jisoo yang dibuat bingung sendiri.

Jisoo tersenyum canggung.

Wanita tua itu menggulung lengan bajunya keatas, memisahkan Nayeon dan Jennie bukan hal yang mudah. Mereka sudah seperti saudara kandung yang bertengkar karena hal sepele.

Ibu Jennie menarik kerah baju Nayeon dan Jennie supaya mereka terpisah tetapi tidak membuat mereka berhenti.

Sampai kesabarannya habis, akhirnya ibu Jennie mengeluarkan kekuatan untuk menjentikkan jarinya ke dahi Jennie dan Nayeon.

Jennie mengusap dahinya yang merah,
"Aww.. eomma~ sakit"

"Salahkan Nayeon tuh, aku baru datang sudah marah-marah saja" sambung Jennie.

a  cruel dream [•°•minnie•°•jenbin•°•] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang