15. beautiful - 아름다운

25 2 2
                                    

*Bugh*

Satu pot mengenai kepala Lisa yang sedang berusaha menangkap tikus. Tikus ini menjadi alasan mengapa Jennie berteriak histeris tadi. Rose pun sama halnya, sedang menghindari tikus dengan naik keatas sofa. Hanya Lisa yang pemberani diantara mereka.

Malangnya alih-alih mendapatkan tikus Lisa malah mendapatkan hantaman pot di kepalanya, hingga gadis itu tersungkur.

"Lisaa~"
Jennie dan Rose kompak berteriak kaget.

Rosé pun langsung menolongi temannya yang tersungkur.

Jisoo yang masih bingung dengan polosnya berkata,
"Ini sebenarnya ada apa? mana pencurinya"

Semua mata tertuju pada Jisoo. Keculi Lisa yang sedang memegangi kepalanya meringis kesakitan.

"Eonni apanya yang pencuri~ tidak ada pencuri di sini" ucap Jennie pasrah.

**
Setelah diberi penjelasan, Jisoo pun meminta maaf kepada Lisa karena dengan tidak sengaja sudah memukulnya dan membuat keributan.

"I'm very very sowry Lisa" ucap Jisoo berusaha meminta maaf menggunakan bahasa inggris walaupun belum terlalu ia kuasai.

"i'm okay eonni gwechana" jawab Lisa.

"Dia memang seperti pencuri eonni "celetuk Rosé dan dibalas tatapan sinis Lisa.

Jisoo, Jennie dan Rosé tertawa melihat Lisa yang kebingungan.

Suasana dorm Jennie dan Jisoo sekarang semakin hangat karena kedatangan Rosé dan Lisa. Tidak butuh waktu yang lama bagi mereka untuk mengenal satu sama lain, semuanya mengalir begitu saja.

**

   Rutinitas keesokan harinya berjalan seperti hari-hari biasanya. Meskipun semalam Jennie, Jisoo, Rose dan Lisa hampir tidak tidur karena semalaman mengobrol, tetapi di sini mereka tidak bisa bermalas-malasan. Masing-masing dari mereka memiliki jadwalnya masing-masing.

Jennie sudah terduduk sendiri di sofa studio. Lantas berdiri untuk melihat-lihat ke sekitaran.

Sudah beberapa hari Jennie berada di sini tetapi baru menyadari kalau tempat ini memiliki banyak foto yang tergantung di dinding maupun tersimpan di rak. Entahlah kebanyakan itu gambar pemandangan atau gambar yang hanya bisa dimengerti oleh pecinta fotografi.

   Terdapat satu foto yang menarik Jennie.
Di dalam foto itu terdapat trainee pria, sekitar 20 orang termasuk Mino dan Hanbin yang terlihatnya masih sangat muda. Jennie tidak mengenal orang-orang itu. Namun merasa tidak asing dengan mereka semua.

Jennie mengambil pigura itu agar lebih jelas dalam mengamati.
"Tempat ini" gumam Jennie sambil mengingat-ingat.

"Hai selamat pagi Jennie" sapa Hanbin.  Ada Mino di sebelahnya.

Refleks Jennie mengembalikan foto itu ketempatnya, walaupun ia masih ingin mengamatinya lebih lama lagi.

Mengingat-ingat manakah muka si malaikat penolongnya dulu. Jika memang benar itu adalah rombongannya.

Jennie terdiam sesaat sebelum Hanbin menyadarkannya,
"Jen.." panggil Hanbin.

"Oh"
"Sejak kapan kalian disitu?"

"Aku kan sudah menyapamu tadi"

"Oh iya hehe,"
"Kalau begitu selamat pagi Hanbin" ucap Jennie sambil memperlihatkan senyum terbaiknya.

"Selamat pagi juga Mino" tambah Jennie.
Mino hanya menjawab dengan anggukan.

"Kau sudah lama disini?" tanya Mino.

a  cruel dream [•°•minnie•°•jenbin•°•] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang