2. lake - 호수

49 9 0
                                    

"Akhhh..KaMcAgiya!" Jennie berteriak dengan kencang.
"Yaaaa... aku manusia bukan hantu, kalau kau berteriak seperti itu aku bisa jadi hantu beneran". Orang itu mematikan flashlightnya dan mengusap telinganya tanda terganggu dengan teriakan Jennie.

"Ahh mianhe.. lagi pula siapa suruh kamu menyenterkan mukamu begitu sambil menempel di dinding, aku kira tadi cicak jadi-jadian" pembelaan Jennie.

"Ck mana ada cicak sekeren aku" gumam orang itu.

"Nee..mwo orang tak dikenal?" Jennie bukan ingin mengejek orang itu tetapi ia betul-betul tidak mendengar apa yang dikatakan.

"Ani" orang tidak dikenal itu tersenyum kecut.

*BrakBrak*

**
"Jennie buka pintunya appa mau masuk.."

*brakbrak*

Jennie tidak tau harus berbuat apa mendengar suara ayahnya yang sudah kembali entah darimana, Jennie semakin gugup.
"Jennie kalau kau tidak buka pintu ini, appa akan dobrak!!"

"Kau tak jadi bunuh diri?"
Jennie menoleh ketika mendengar suara orang tak dikenal itu berbicara lagi, gadis itu mempunyai ide.

"Bisakah kamu memegang ujung kain itu dan berdiri disitu"ucap Jennie perlahan.

"Nope. kau siapa bisa menyuruhku begitu" Orang tidak dikenal itu menolak dengan cepat.

"Kumohonn... kau dengar suara yang menggedor pintu dengan keras itu, kalau dia berhasil membuka nya aku akan betulan mati"
Jennie menyatukan tangannya.

"Tapi tadi dia bilang, dia appa mu"

"Haiss..kalau memang tidak mau membantuku, biar aku mati ketika melompat dari sini daripada mati ditangan orang lain dan menghantuimu supaya kau menyesal" ucap Jennie dan berancang-ancang akan melompat.

"Oke..oke aku akan berdiri disini, lagian ini tidak terlalu tinggi kau tak akan mati". Cibir orang itu.

"Anakk pintar.." "tetaplah disitu ya orang tak dikenal!" Ucap Jennie.

"Hei siapa yang panggil anak pintar memang aku hewan peliharaanmu" protesnya terhadap Jennie.

"Kau tau mau dibilang pintar?," "ah sudahlah kau harus bersiap aku akan turun" jawab Jennie.

Jennie menutup matanya ketika akan turun,
"Yaakk perhatikan peganganmu jangan kau tutup mata seperti itu, yang ada ketika kau buka matamu kau sudah ada di.."

"Sttt... bisa pelankan suaramu tidak, nanti appaku dengar". Jennie memotong perkataan orang tak dikenal itu.

*BrakBrak*
"Jennie kau akan kuhukum kalau pura-pura tak mendengar perkataan appa".
"Oke kalau begitu maumu, appa akan dobrak sekarang".
...

"Aigoo..shh berat sekali,kau menginjak bahu ku!?"
Orang tak dikenal itu meringis kesakitan.

"Ah mianhe, ternyata tak setinggi dan semenakutkan yang aku bayangkan hehe"
Jennie melompat ke tanah setelahnya.

"Bahu ku yang ketakutan" gumam orang itu.

*brak* suara yang sangat keras beda dengan suara sebelumnya.

"Sttt..." Jennie menyodorkan telunjuknya ke mulut orang itu yang mematung karena perilaku Jennie kepadanya.

"Ahh sudah terbuka...Bisakan kamu membawaku kerumahmu atau kepala desa?" Lanjut Jennie.
"Mwo.. ehm".
"Ucapkan nanti alasannya, kita tak banyak waktu"
Jennie menarik lengan orang tidak dikenal itu.

a  cruel dream [•°•minnie•°•jenbin•°•] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang