12. back again - 다시

39 6 10
                                    

Jennie tidak bereaksi heboh seperti trainee lainnya. Yang bisa Jennie harapkan sekarang semoga ia mendapat kelompok yang serius ingin berlatih denganya.

Pembacaan kelompok sudah berjalan setengahnya. Jisoo dan Jennie belum juga dipanggil, membuat Jennie semakin berharap bisa sekelompok dengan Jisoo walaupun tidak mungkin.

"Anggota kelompok 8 untuk kelas rapp yaitu Jennie.."

Reflek Jennie menengok kepada Jisoo, seperti memastikan apakah namanya barusan dipanggil.

Jisoo mengangguk.

"B.I dan Song Mino"

"Mwo!! "
teriak Jennie dan Jisoo berbarengan.

Jennie mengangkat tanganya,
"Permisi Pe-"

"Selanjutnya untuk kelompok ...". Pelatih itu memotong ucapan Jennie karena tau pasti Jennie akan memprotes.

Jennie menghela napas berat lalu menundukkan kepalanya. Bagaimana dia bisa mengatasi kecanggungan kepada keduanya, mereka terlalu sering bertemu tanpa disengaja.

"Sial sekali nasibmu Jen..Jen" ucap Jennie dalam hati.

Jisoo menunjukkan dua kepalan tangannya, menyuruh Jennie untuk tetap semangat. 'Hwaiting!!' ucapnya tanpa suara.

Jennie tersenyum kecut kepada Jisoo dari jauh.
'eonni juga'.

"Kau seharusnya bersyukur bisa sekelompok dengan B.I dan Mino". Trainee pria yang berdiri di sebelah Jennie tiba-tiba mendekatkan badanya sekedar untuk mengucapkan kalimatnya tadi.

Jennie menautkan alisnya,
"Apa yang perlu aku syukuri?" gumam Jennie

"Setidaknya kamu bisa menyerap semua pengalaman mereka, kamu harus menjadi parasit dan mereka yang jadi inangnya. Tidakkah kamu menyadari banyak sekali yang mau di posisimu sekarang? Kalau kau mau bertukar denganku boleh saja kalau pelatih mengijinkannya" ucap trainee itu.

Gadis itu akhirnya menoleh kepada orang yang mengajak ia bicara, walaupun semua trainee sudah saling memperkenalkan dirinya masing-masing ia tetap tidak bisa mengingatnya.

Selama Jennie disini ia tidak terlalu memperhatikan orang disekitarnya lagipula yang Jennie bisa percaya dan andalkan hanya Jisoo . Terlebih orang ini menggunakan topi dan masker yang membuat Jennie semakin sulit mengenalnya.

Dari matanya orang itu terlihat tersenyum dengan pandangan yang lurus ke depan,
"Tak apa kalau kau lupa namaku, jangan paksakan otakmu mengingatnya."

"Mian~ aku sungguh lupa, kita bisa berkenalan lagi" ucap Jennie merasa bersalah.

"Namaku Kim Hanbin." ucapnya sambil menurunkan masker dan tersenyum kepada Jennie.

Jennie menutup mulutnya,
"Bagaimana?!"

Hanbin menempelkan telunjuk ke mulutnya,
"Stt~ aku hanya ingin tahu siapa anggota kelompokku haha. Kalau begitu aku pergi dulu untuk memberi tahu Mino." ucap Hanbin pelan.

"Pelatih aku ingin izin pergi ke kamar mandi" teriak Hanbin yang menggunakan masker dan topi.

"Oh silahkan"

"Sampai jumpa nanti" bisik Hanbin dan berlalu pergi meninggalkan Jennie.

**
Jennie bersembunyi di balik pintu studio musik Mino dan Hanbin. Beberapa kali ia mengintip ke dalam ruangan.

Setelah pembentukan kelompok tadi, masing-masing kelompok harus sudah berkumpul untuk merencanakan projectnya.

Karena Jennie berpikir tidak mungkin Mino dan Hanbin yang menghampirinya, maka gadis itu berinisiatif mendatangi mereka duluan.

a  cruel dream [•°•minnie•°•jenbin•°•] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang