PART 24

333 52 23
                                    

Hahah...

Aku begitu antusias dan bersemangat saat menceritakan pengalaman membahagiakanku pada amanda.

Entahlah...kau tau kan namanya jatuh cinta.

"Ouh...akhirnya. Kecemasanku menghilang".

"Kenapa?".

"Ya...ku pikir kau sama sekali tidak tertarik pada lelaki yua". Ucap amanda lega.

"Hahah...kau gila. Aku hanya butuh waktu, dan akhirnya aku menemukan waktu itu. Kau tau ini benar-benar magic". Ucapku semangat.

"Ngomong-ngomong siapa nama lelaki yang berhasil merebut hatimu nona?". Tanyanya.

"Kau kenal dia amanda". Ucapku sambil menyedot coklat milkshake itu.

"Mmm apa itu All?".

Aku hampir menyemburkan seluruh isi mulutku saat ia menyebut nama itu.

"Are you krezy...? Dari semua nama lelaki yang bisa kau ucapkan hanya nama Al?". Ucapku sedikit kesal.

"Ya..m karena menurutku hanya lelaki itu Yang benar-benar bertahan menghadapi sipat gilamu".

"Akh....lupakan itu".

"Jika itu bukan Al, siapa lagi?. Bukannya kau bilang aku mengenalnya?".

"Ya...dan kau akan terkejut saat mendengar namanya".

"Ok...aku malas main tebakan. Siapa lelaki itu yuangka?".

Amanda menatapku intens.

"William".

Ucapku.

"William? William siapa?".

"William, Stefan william". Ucapku kembali.

Dalam sekejap raut muka amanda berubah pucat. Mulutnya menganga tidak percaya.

"Yua...your mean , Stefan william? Psikopat yang kau jebolkan ke penjara".

Nada suaranya begitu dramatis.
Sementara raut wajahku begitu bodoh dengan puing-piung perasaan cinta dimana-mana.

"Kau serius itu mengerikan yua". Ucapnya.

"Tidak amanda. Kau tau dia begitu manis. Awalnya aku berpikir dia datang untuk membalasku. Tapi tidak. Ia datang seperti malaikat cinta yang mempesona". Ucapku. berandai-andai.

"Huft...kau benar-benar gila. Aku rasa kau sudah kehilangan akal sehatmu yuangka". Ucap amanda frustasi.

Sementara diriku masih tenggelam dalam bayang-bayang william.

***
Aku fokus pada masak kan ku. Bau sedap menyelimuti ruang dapurku.

"Pagi honeyku sayang". Ucap william memelukku dari belakang.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
STAY WITH PASTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang