PART 26

288 53 19
                                    

aku benar-benar hancur dengan semua perbuatan william.

Bagaimana bisa aku masuk dalam perangkap orang yang dulu kujadikan sebagai objek penelitian ku. Harusnya aku waspada padanya.
Kini aku benar-benar terpuruk.

Ditambah dengan media yang semakin jahat menambah bumbu tidak sedap terhadap berita yang tidak pernah ku klarifikasi itu.

Tring....tring.....

Ponselku berbunyi. Disana tertera nomor mama.

"Ya ma...".

"Honey...ada apa? Mama mendengar berita tidak enak tentangmu". Ucap mama khawatir.

"Tak apa ma..yua akan selesaikan. Dan setelah ini yua akan kembali ke prancis. Bersama mama dan papa".

"Ouh...putriku. Ya sudah. Mama tunggu kau. Mama juga mau kenalin kamu ke anak sahabat mama".
Ucap mama.

Aku tersenyum. Kurasa aku akan berakhir dengan pernikahan yang di jodohkan.

"Yua".

Amanda memasuki kamarku.

"Ada berita buruk". Ucapnya.

"Apa?".

"Pihak william menggugat mu di media sosial. Mereka ingin gelarmu di cabut". Ucap amanda.

Jantung ku serasa sakit di setiap detakannya. Benar saja, william datang padanya hanya untuk balas dendam.

"Ok....aku terima gugatannya". Ucapku lalu mengambil ponsel dan menghubungi diana.

"Siang bu, ada apa bu?". Sapa diana lembut.

"Di...tolong kabari media. Katakan aku menerima gugatan william. Kami akan melakukan sidang di pengadilan. ". Ucapku.

Diana pasti paham perasaanku sekarang. Ia tidak menolak atau berdebat denganku.

"Kau yakin yuangka?". Tanya amanda.

"Nda...aku mau kasus ku ditangani oleh marchel". Ucapku.

"Aku akan katakan padanya". Ucap amanda.

Kebetulan marchel adalah salah satu pengacara yang diperhitungkan di negara itu. Ia banyak memenangkan pengadilan dari clien nya.

****

Aku masih dengan perasaanku. Aku masih merindukan si keparat itu. Aku rindu tingkahnya yang membuat aku geram. Aku rindu dengan keras kepalanya. Dan sipatnya yang sedikit arogan.

Aku benar-benar gila.

"Ada yang aneh dengan video ini".

Ucap marchel ketika memeriksa rekaman yang tersimpan di file skripsi ku dulu.

"Apa ?". Tanya amanda. Sementara aku hanya duduk diam tidak perduli sambil memandang kosong ke televisi.

"Kau lihat, yua memasang kamera cukup banyak, mungkin hanya beberapa sudut yang tidak tersorot. Sampai ketika william.ganti baju habis mandi, harusnya itu ikut terekam". Ucap marchel.

"Tunggu....dengan kata lain, sebenarnya william tau dimana semua posisi kamera yang di tempatkan yua?".

"Atau dengan kata lain, ia sebenarnya tau kalau gua sedang mengintainya". Ucap marchel.

"Tapi tunggu chel, kalau william tau, kenapa ia tidak melepas atau merusak semua kamera itu. Berarti secara tidak langsung, ia memberi ijin yua untuk merekam setiap aktifitasnya bukan?". Tebak amanda.

"Itu yang harus kita selidiki nda. Jikalau memang benar ia tau dan tidak melepas kamera itu, berarti ada 2 kemungkinan. 1. Ia sengaja ingin menjebak yua, atau 2. Ia memang ingin jadi objek yua".

STAY WITH PASTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang