3.9 Resah

2.6K 73 6
                                    


Resah

Waktu berlalu dengan cepat tanpa terasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Waktu berlalu dengan cepat tanpa terasa. Hari demi hari terus berganti menjadi minggu. Membuat Azahra merasa kian resah karna tanggal pertuangan Azka yang semakin hari semakin dekat. Kabar mengenai pertunangan Azka dan Sekar sudah tersebar ke seluruh penjuru kantor, bahkan sampai staf kebersihan pun tau akan hal tersebut.

Sebagian besar karyawan kantor di buat kaget oleh kabar itu, pasalnya mereka semua tidak pernah melihat atau mendengar kabar jika Azka dekat dengan wanita baru setelah putus dari 'si model nyentrik', Dayana. Hubungannya dengan Azahra tentu saja masih di rahasiakan dengan baik, karna Azka khawatir jika mereka mempublikasikan hubungan asmara mereka, Azahra akan mendapatkan citra yang buruk. Orang - orang pasti akan memberikan penilaian negative terhadap Azahra karna status Azka yang sebentar lagi akan bertunangan.

Dan lagi, kesehatan jantung Sekar menjadi salah satu alasan Azahra setuju untuk tetap merahasiakan hubungan mereka. Meski ia merasa sangat membenci Sekar, tapi Azahra masih memikirkan kesehatan perempuan itu. Jika Azahra egois dan tetap ingin mempublikasihkan hubungan mereka, Azahra sendiri khawatir Sekar akan terkejut dan hal itu bisa saja berimbas kepada kesehatan jantungnya. Azahra tentu tidak ingin membunuh Sekar dengan cara seperti itu.

Namun, entah mengapa belakangan ini Azahra merasa jika Sekar seolah sengaja membuatnya cemburu. Wanita itu berberapa kali datang ke kantor untuk menemui Azka, mencoba menempel pada Azka meski Azka terus menolak dan mengabaikan kehadirannya. Namun meskipun demikian, Azahra tetap merasa tidak suka. Ia tidak nyaman serta tidak rela melihat ada wanita lain yang berusaha mendekati kekasihnya.

Azahra selalu kesal melihat tingkah Sekar yang tidak pernah berhanti berusaha mendekati Azka. Membuatnya ingin sekali menyeret wanita itu agar menjauh dari Azka. Tapi mau bagaimana lagi, keinginannya itu hanya menjadi khayalan, karna pada nyatanya, Azahra sama sekali tidak bisa bebuat apa - apa. Hubungan mereka yang masih diahasiakan serta kondisi kesehatan Sekar yang tidak begitu baik membuat Azahra merasa tak berdaya. Ia hanya bisa diam dan melihat dengan kesabaran penuh sebagaimana janjinya pada Azka malam itu.

Azahra duduk di meja kerjanya dengan helaan nafas yang kembali terdengar, membuat Daffa sontak menoleh. Suara yang dihasilkan dari helaan nafas Azahra itu membuat fokus bekerja Daffa menjadi sedikit terganggu. Tapi Daffa meskipun demikian, Daffa tidak memberi teguran pada Azahra. Ia tau penyebab helaan nafas kasar itu muncul, dan sebisa mungkin Daffa berusaha memaklumi.

Daffa kembali pada pekerjaannya, begitu pula Azahra. Ia tetap harus menyelesaikan pekerjaannya meski kondisi perasaan nya saat ini sedang buruk. Bagaimana tidak, sudah hampir satu jam berlalu sejak kedatangan Sekar di kantor ini, tapi sampai sekarang perempuan itu masih belum keluar dari ruangan Azka. Membuat perasaan Azahra menjadi tidak nyaman. Ia penasaran dengan apa yang sedang mereka lakukan di dalam sana, celah kecil yang ada di jendela tidak cukup untuk membuat Azahra tau kondisi di dalam ruangan tesebut. Hal ini jelas membuatnya moodnya tidak bagus.

My Baby's Father [New Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang