10 (Perasaan yang tidak menentu)

460 80 34
                                    

Baekhyun baru saja menepikan mobilnya, sudah tiga hari ia izin untuk tidak masuk kantor, hatinya yang tadi menggebu dan bersemangat seketika runtuh saat mendapati ponselnya bordering dengn tulisan "My Mom" tertera dilayar ponselnya.

Kurang lebih 10 menit baekhyun akhirnya memutuskan sambungan terlebih dahulu, bisakah ia menjalani harinya seperti biasa saat mereka tidak tahu, bahkan ia sudah hampir lupa dan kini bukan tentang dirinya tapi orang lain yang harus ia yakinkan.

"kau baik-baik saja baekhyun", monolog baekhyun sebelum akhirnya keluar dari mobil dan mencoba memasang senyum cerahnya.

Hal pertama yang laki-laki imut lakukan sebelum memulai harinya dikantor adalah menemui wanita kesayangannya, membayangkannya saja baekhyun ingin segera berlari kemudian bermanja dalam pelukan gadis cantiknya sebut saja wendy.

Pintu terbuka dan wendy tahu itu siapa, tak ada yang sebebas itu masuk keruangannya selain baekhyun bahkan chanyeol yang berstatus suamipun akan selalu berhadapan dengan yeri sekretarisnya, mengingat chanyeol entah kenapa ia mengingat kejadian kemarin dimana ia tertidur dengan vahanyeol satu ranjang, ingat hanya satu ranjang tanpa melakukan apapun.

Posisi wendy sedang membelakangi pintu berdiri menghadap kaca pembatas yang menampilkan pemandangan gedung disetiap sudut dengan secangkir kopi hangat digenggamannya.

"aku merindukanmu".

"aku kira oppa lupa jalan untuk kembali".

Baekhyun meletakkan dagunya diatas bahu wendy, tangannya ia lingkarkan pada pinggang ramping tersebut, menghirup aroma menenangkan yang sangat ia rindukan.

"acara pesta apa yang melangsungkan pesta selam tiga hari lamanya?", Tanya wendy tetap tidak bergerak pada posisinya.

"kenapa?", Tanya bekhyun pelan.

"rindu ?, atau tidak ada yang mengantar dan menjemputmu ke kantor?".

"keduanya". Balas wendy cepat lalu melepas pelukan baekhyun dan membalikkan badannya menghadap baekhyun.

"kau pucat, kenapa dengan wajah ini?", wendy membelai wajah baekhyun yang memang terlihat pucat.

"tidak, aku baik-baik saja mungkin kelelahan". Baekhyun memgang tangan wendy diwajahnya menariknya lembut dan menuntun wendy untuk duduk disofa bersamamya.

"acara pesta seperti apa yang membuatmu pucat seperti ini ?', kenapa tidak istirahat saja tidak perlu kekantor".

"lalu siapa yang mengantar tuan putri ini pulang?".

"iss aku bisa pulang diantarkan yeri baeki".

"diamlah hari ini aku ingin dimanja, aku ingin hari ini kau memanjakanku, ah sudah lama rasanya aku tidak merasakan dekapanmu". Baekhyun merebahkan tubuhnya diatas sofa dan meletakkan kepalanya diatas paha wendy.

Tidak tahu kenapa hari ini baekhyun berbeda, mungkin perasan wendy saja karena tidak melihat baekhyun beberapa hari, tangannya tidak berhenti mengelus kepala baekhyun.

45 menit dengan baekhyun yang kini sudah terlelap diatas paha wendy sedang wanita itu sibuk dengan tab nya, sesekali mengelus dengan sayang kepala baekhyun.

"eonni?", panggil yeri pelan takut-takut baekhyun terbangun.

"mmm", wendy hanya berdehem tanpa melepaskan pandangannya pada layar tab nya.

"Tn Park ingin menemui eonni".

Belum sempat wendy menjawab laki-laki tersebut sudah menerobos masuk. Wendy sudah hafal dengan kebiasaan laki-laki yang berstatus suaminya itu. Yeri yang melihat chanyeol sedikit meringis menatap wendy yang dibalas dengan anggukan kepala lalu pergi meninggalkan sepasang dan satu orang itu didalam ruangan tersebut.

WendyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang