8

722 94 18
                                    

"Kau tahu hidup itu pilihan, mungkin percaya dan menjatuhkan hatiku padanya adalah sesuatu kesalahan terbesar yang aku lakukan, walaupun begitu aku masih tetap bersyukur karenanya aku tahu seperti apa manusia dan betapa kejamnya dunia"





Pintu terbuka dengan kasar dan wendy tahu ulah siapa sedangkan baekhyun yang terlihat santai dengan earphone nya bahkan tak menggubris kedatangan laki-laki tinggi bermarga Park itu.

"maksudmu apa mengeluarkanku dalam proyek ini? ", chanyeol datang dengan wajah merah tampaknya laki-laki itu sudah tidak bisa menahan amarahnya.

"oh presdir maafkan aku, tuan park memaksa masuk", ucap yeri tiba-tiba datang dengan wajah bersalahnya.

"tidak apa-apa yeri kembalilah ketempatmu", wendy meletakkan tab dan kaca mata diatas meja kerjanya.

Gadis itu kembali ketempatnya dengan Mengelus dadanya, pemandangan tadi sungguh menyeramkan bagi yeri.

"silahkan duduk Tuan Park". Ucap wendy sopan.

"berhenti mengalihkan pembicaraan wendy, sekarang jawab pertanyaanku". Suara chanyeol meninggi.

"bisakah kau tidak berbicara dengan urat chanyeol", geram baekhyun yang terganggu karena kedatangan chanyeol.

"perhatikan kosa katamu byun baekhyun, kau sedang ada dimana sekarang dan aku yakin manusia sekelas kalian pasti tahu tata krama bukan? ". Balas chanyeol tak kalah kesal.

"karena kau wakil presdir sekarang bukan berarti aku harus hormat dengan orang sepertimu", ucap baekhyun melipat tangannya.

Chanyeol mengepalkan tangannya berbicara dengan baekhyun selalu menyulut api amarahnya semakin besar.

"apa kalian sudah selesai", wendy sungguh tidak ingin pagi menjelang siangnya ini menjadi buruk karena perdebatan kedua lelaki didepannya ini.

"baik Tuan Park, apa ada yang salah?", tanya wendy kembali.

"apa ada yang salah katamu?", chanyeol menggubrak meja kerja wendy sebelum melanjutkan pembicaraannya.
"jelas ini salah, proyek itu dari awal akulah yang merancangnya, sebentar lagi mereka akan debut dan kau mengeluarkanku tanpa alasan dan lebih memilih laki-laki itu untuk menggantikan ku?", chanyeol menunjuk baekhyun.

"ada yang salah denganku", baekhyun tidak terima dengan perkataan chanyeol.

"keputusanku sudah bulat ini demi perusahaan Tuan Park".

"demi perusahaan katamu, tahu apa kau tentang perusahaan? ".

Wendy yang semakin muak dengan chanyeol akhirnya bangkit lalu melemparkan sebuah dokumen tepat dihadapan chanyeol.

"kau kira aku tidak tahu?, kau menerima suap dari Tuan Han untuk memasukkan putrinya yang bahkan menaripun tidak bisa, jangankan menari ataupun bernyanyi anak itu bahkan pergi sesuka hatinya".

"aku melakukan ini demi perusahaan". Balas chanyeol tak mau disalahkan.

"perusahaan katamu?, oh maksudmu untuk kekasih gelapmu itu, demi menjadikannya brand ambasador kau rela melakukan kesepakatan ini, bahkan kekasih mu itu melanggar kontrak yang disepakati, jadi itu yang kau maksud demi perusahaan? ".

chanyeol menggertakkan giginya merasa semuanya terlalu sulit untuk dielakan, dia seharusnya waspada terhadap wanita dihadapannya seharusnya ia tidak ceroboh dan tidak habis pikir darimana wanita yang berstatus istrinya itu tahu.

"baiklah aku menyerahkan semuanya tapi aku harap kalian tidak merubah formasi yang sudah kutetapkan".

"aku sudah merubahnya", jawab baekhyun enteng.

WendyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang