15

420 74 16
                                    

Ini masih pagi untuk mendengar sebuah keributan dikantor, beberapa orang masih berkerumun seolah-olah terjadi sesuatu menarik, ekspresi orang-orang seperti sangat ketakutan, seperti sedang baru saja terhindar dari malapetaka.

Baekhyun datang membawa wendy dalam pelukannya, lagi baekhyun lengah akan keselamatan wanita itu, wendy masih terdiam kaku seperti sedang mengumpulkannya nyawanya, chanyeol yang berdiri jauh dari mereka tak kalah takutnya.

Kronologinya pagi ini, baekhyun dan wendy yang baru saja masuk kedalam gedung kantor bersama, baekhyun mendapatkan telpon dari seseorang dan berakhir menyuruh wendy untuk berjalan seorang diri dan menunggunya di sofa tunggu yang biasa wendy lakukan ketika sedang menunggu baekhyun pulang.

Tidak lebih dari lima menit seseorang mendorong wendy hingga terjatuh dari sofa, suara benda terbanting terdengar keras, teriakan beberapa orang mulai terdengar dan saat itu pandangan wendy tertuju pada seorang office boy yang tubuhnya tertimpa sebuah papan nama yang biasanya tergantung ditengah-tengah ruangan.

Baekhyun yang baru saja datang sontak berlari dan menarik wendy dalam pelukannya, menenggelamkan kepala dan wajah wanita itu kedadanya, tubuh baekhyun ikut bergetar tidak bisa membayangkan jika wendy yang menjadi korbannya.

Beberapa menit kemudian petugas dari ambulance datang dan membawa office boy tersebut kerumah sakit, baekhyun memapah wendy untuk keruangannya sedangkan seorang laki-laki tinggi yang berstatus suami wendy mengepalkan tangannya dengan raut wajah tegang dan dingin dari kejauhan.

Baekhyun memeriksa cctv dari berbagai sudut, kejadian tadi pagi terjadi sangat janggal, ia yakin ada orang dibalik kejadian tadi pagi, hingga sebuah cctv menyorot orang yang mencurigakan menggunakan masker hitam dan juga sebuah topi, sangat susah untuk dikenali hingga sebuah tato dilehernya terlihat dan ia ingat dimana baekhyun melihatnya.

"rahasiakan apa yang kalian lihat saat ini, jangan sampai menimbulkan kegaduhan", baekhyun pergi meninggalkan ruangan tersebut.





"bukan aku", chanyeol menatap tepat dimata baekhyun.

"berhenti bersikap bodoh, bukan kau yang melakukannya tetapi semuanya terjadi karena kamu park chanyeol". Teriak baekhyun. "sudah kukatakan dari awal untuk berhenti bermain dengan manusia seperti mereka, dendammu itu yang membuatmu bodoh".

"kau tidak tahu apa yang terjadi jadi berhenti berteriak padaku seolah kau manusia yang suci".

"aku sangat menyesal pernah mengenal orang seperti mu park chanyeol, sampai matipun aku akan melindungi wendy bahkan jika harus membunuhmu".

Untuk pertama kalinya chanyeol melihat dan meraskan jiwanya seperti diremas oleh baekhyun, tatapan yang diberikan baekhyun adalah tatapan tertajam yang ia pernah lihat dari baekhyun, chanyeol tahu kali ini akan terjadi sesuatu yang mungkin akan menyakiti mereka.

Baekhyun meninggalkan ruangan chanyeol menghempaskan pintu sampai terdengar keras, sedangkan chanyeol hanya bisa melihat kepergian baekhyun dengan mata berairnya, air mata kesakitan pun sepertinya tidak bisa ia tahan.

Chanyeol menggebrak pintu dihadapannya, dapat ia lihat sepasang manusia tengah menatapnya dengan intens seperti memang sudah menduga chanyeol akan akan mengunjungi mereka. Irene yang mengalihkan pandangannya saat keduanya beradu tatap seolah ada ketakutan yang chanyeol baca dari raut wajahnya yang begitu kacau sedangkan tuan bae hanya duduk santai seolah mengatakan "katakan saja keintinya".

"aku ingin berbicara dengan tuan bae berdua". Ucap chanyeol mencoba menenangkan dirinya.

Irene yang melihat tatapan ayahnya harus menurut kemudian bangkit dari duduknya melewati chanyeol, tatapan mereka bertemu untuk menyapa chanyeol saja Irene sungguh tidak mampu.

WendyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang