16

635 78 27
                                    



Manusia pernah dan akan pasti melakukan kesalahan, disengaja ataupun tidak disengaja harusnya manusia melanjutkan hidupnya, pilihan terbodoh yang dilakukan sebagian manusia adalah melampiaskan amarahnya, mengingat kenangan lama menjadikannya sebuah alasan untuk bertahan hidup bahkan mengatas namakan masa lalu menghalalkan segala cara.

Chanyeol terbutakan karena dendam, keputusan disaat sedang emosi menjerumuskannya dalam keadaan seperti sekarang, menyesalpun tak mampu memperbaikinya, dan parahnya lagi mencintai wanita yang yang ia tahu telah menewaskan ibunya, seandainya ibunya masih hidup chanyeol tidak akan sebingung ini.

Wendy sudah duduk dimeja makan hampir 30 menit, laki-laki dihadapannya belum juga mengeluarkan sepatah katapun.

"ok, hanya seperti ini", wendy bangkit meninggalkan chanyeol.

"seungwan", panggil chanyeol lirih membuat wendy berhenti.

Chanyeol berjalan mendekat dengan tatapannya tak lepas dari wajah keherenan sang istri, chanyeol menarik tangan wendy dan merangkjulnya erat, memeluk wendy membuat hatinya sedikit ringan, rasa sesak sedikit terobati.

Wendy kaget tentu saja karena saat ini chanyeol memeluknya, wendy mencoba melepaskan pelukan chanyeol sampai ia meraskan tubuh chanyeol bergetar dan sebuah isakan terdengar, wendy jadi ragu dan bertahan ditempatnya tidak tahu harus berbuat apa.

Malam itu menjadi malam teraneh bagi wendy, chanyeol yang menarik tangannya setelah kurang lebih sepuluh menit memeluknya, membawanya kedalam kamar pria tersebut dan lebih anehnya wendy hanya menurut merebahkan tubuhnya disamping sang suami dan tidak ada protes ketika chanyeol kembali membawanya kedalam pelukan.

Jika semalam adalah malam teraneh yang wendy rasakan dan pagi ini akan menjadi pagi tercanggung yang ia rasakan, laki-laki didepannya seperti belum sadar dari tidurnya, lihatlah betapa tenang nya chanyeol yang sarapan didepannya, melakukan sebuah tindakan yang menurut wendy mengerikan.

Chanyeol menatap wendy yang hanya terdiam melihatnya, laki-laki itu mulai meletakkan sebuah roti gandum yang diberikan selai strawberry diatasnya, menuangkan susu rendah lemak dan tidak lupa sebuah pisang. Sarapan pagi itu berakhir dengan chanyeol yang harus pergi terlebih dahulu dan wendy yang belum menyentuh sarapannya sedikitpun.






"tentang jaemin dan hubungannya dengan istriku, aku ingin secepatnya kau memberikan informasi itu".

Chanyeol memijat pelipisnya, pekerjaan yang menumpuk dan beberapa demo lagu didepannya menambah beban pikiran chanyeol, disisihkannya pekerjaan tersebut, pekerjaan yang memang harus dikerjakan dengan cepat ia serahkan kepada doyoung sekretarisnya dan pekerjaan yang bisa ia tunda ia simpan sementara waktu.

Chanyeol melipat tangannya diatas meja meletakkan kepalanya diatas lengan, chanyeol resah dan merasa tidak tenang, memjamkan mata dan mulai mengingat hal-hal yang menyenangkan hingga ingatan itu muncul dimana semalam ia bisa tertidur lelap dan terbangun dalam kondisi segar itu semua dikarenakan kehadiran sang istri didekatnya.

Mengingat wendy seperti obat dari kegelisahannya, chanyeol mulai membuka komputernya lebih tepatnya cctv yang terpasang diruangan wendy, senyum tanpa ia sadari terpatri dari wajahnya yang tegas, sungguh ciptaan Tuhan yang indah bagi chanyeol.

Wendy terlihat tidak berkutik diruangannya, sudah hampir dua jam wanita itu berkutat dengan bertumpuk-tumpuk pekerjaan, bahkan ketika yeri mengantarkan berkas pun wendy hanya berbicara tanpa melihat yeri, sebanyak itukah pekerjaan wendy pikir chanyeol.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

WendyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang