_BAGIAN 4_

276 92 6
                                    

JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM MEMBACA YA 🙏
.
.
.

SELAMAT MEMBACA 🥰🥰

"Ssst.. " Reyna memegangi kepalanya yang masih terasa pusing.

"Masih pusing? " tanya orang tersebut dan langsung memberikan Reyna minuman yang ada di atas nakas.

"Nggk kok, ini udah mendingan" boong Reyna.

"Gue ke kelas" pamit Rega.

"Ehh Rega?" panggil Reyna.

Rega menghadap belakang dan menaikan satu alisnya seolah bertanya ada apa?.

"Ma ma makasi ya udah tolongin Reyn" ucap Reyna gugup.

"I'ts oke" jawab Rega, lalu meninggalkan Reyna sendiri di UKS.

****

"Permisi pak" Rega mengetuk pintu.

"Udah kemana aja kamu Rega, sehingga kamu terlambat masuk pelajaran saya" tanya pak Didit guru matematika kelas duabelas di SMA Galaksi.

"Udah ke UKS" jawab Rega singkat.

"Yauda, Silahkan duduk" perintah pak Didit.

Reyhan sudah mengetahui bahwa Reyna pingsan di lapangan, niatnya ia ingin langsung ke UKS pas di beritahu oleh Rio dan Marcus tadi, tapi Vania melarangnya dengan alasan dia tidak mau sendiri di kelas, padahal kan kelas mereka bukan kuburan yang sepi, sehingga membuat Rio dan Marcus jengkel sendiri.

"Gimana keadaan Reyn? " tanya Reyhan ke Rega yang duduk disampingnya.

"Baik" jwb Rega singkat.

****

"Kok lo bisa pingsan sih? " tanya Hany yg baru saja datang ke UKS.

"Ehhh dodol, kalo mau tanya orang yang lagi sakit itu harusnya memberikan pertanyaan yang berfaedah sedikit dong" cibir Cherly.

" Hehehe habisnya gue kepo sih" jawb Hany cengengesan.

"Udah-udah jangan berantem" lerai Reyna.

"Gue mau ke kelas" kata Reyna lagi.

"Lo kan masih sakit, lo disini aja ya" bujuk cherly ke Reyna.

"Iihhh Cherly, Reyn nggk mau bolos" kata Reyna.

"Tenang aja Reyn buk Tuti nggk masuk, jadi kita sebagai sahabat yang baik hati tidak sombong dan rajin menabung akan nemenin lo disini jadi jangan khawatir" jawab Cherly antusias.

"Iya Reyn, kita nggk mau lo kesepian, cukup hatinya Cherly aja yang kesepian hahahaa" kata Hany yang di hadiahi jitakan di kepalanya.

"Ihhhh sakit tau" kata Hany mengusap kepalanya yang di jitak.

Ceklek...

Reyhan dateng bersama dengan Vania.

"Gimana keadaanya?" tanya Reyhan dengan lembut.

"Udah meningan kok" jawab Reyna dengan senyumannya.

"Kok bisa telat?" tanya Reyhan lagi.

"Iya, tadi pas kamu turunin aku di tengah jalan, disana tidak ada kendaraan yang lewat, terpaksa deh aku jalan kaki" cerita Reyna ke Reyhan.

"Udah sara... "

"Rey aku bosen disini" rengek Vania memotong ucapan Reyhan.

"Nanti dulu Van gue mau ajakin Reyn ke kantin juga" kata Reyhan.

"Ngapain sih ajakin dia, kan dia bisa sama dua temannya" jawab Vania sinis.

"Udah, kamu ke kantin aja duluan ajakin Vania, mungkin vania lapar, nanti Reyn ke kantinnya bareng Hany sama Cherly aja" kata Reyna ke Reyhan.

"Nggk apa-apa kan?" tanya Reyhan.

"Ihhh ayok Rey lama deh" kata vania menarik lengan reyhan meninggalkan UKS.

Hany dan Cherly hanya bisa menggeleng melihat kelakuan Vania yang egois.

"Dasar nenek sihir egois" ibir Hany.

"Knpa si lo selalu ngalah sama Vania, gue tau lo telat karna Rey kan?" kata Cherly geregetan dengan sahabatnya yang super sabar ini.

"Iya Reyn, kalo gue yang jadi lo, beeh gue udah putusin Rey dari dulu, atau nggk gue suruh dia memilih gue atau Vania" kata hany yang nggk kalah geregetan dengan Reyna.

Cherly menepuk pundak Reyna "Gue tau kalo lo cemburu, bahkan sangat cemburu melihat Rey yang selalu ngeutamain Vania, kalo gue jadi lo gue akan ngerasain apa yang lo rasain sekarang dan Ingat, kalo lo nyerah bilang sama Reyhan secara baik-baik. Kata Cherly yang merasa iba ke sahabatnya.

"Ihhh apaan sih kalian ini, Baperan banget, Reyn nggk apa-apa kok, Reyn sudah terbiasa ngehadapin sikap Reyhan yang selalu ngeutamain Vania, jadian tenang aja Reyn tau kok apa yang harus Reyn lakukan" kata Reyna tersenyum ke dua sahabatnya.

"Soo yuk ke kantin, cacing di perut gue udah pada demo" kata Hany mengusap perutnya.

"Yuk" kata Reyna dan Cherly, sehingga mereka meninggalkan UKS.

****

JANGAN LUPA TINGGALKAN VOTE + COMENT YA GUYS 🙏❤❤

REYNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang