_BAGIAN 10_

204 36 6
                                    

Sebelum Membaca alangkah Baiknya Follow dulu ya Guys 🥰

HAPPY READING 😍
.
.
.
.
.

Tinn...

Tinn...

"Ehh Reyn kayaknya itu suara mobil jemputan kamu deh" kata Tania.

"Iya bun, kayaknya Rega udah samapi, kalo begitu Reyna berangkat dulu ya Ayah, Bun" pamit Reyna menyalami tangan kedua orang tuanya.

"Gue anterin lo kedepan" ucap Raga.

"Kok tumben bang" kata Reyna bingung.

"Jangan Ge'er dulu Maymunah, gue juga mau ketemu Rega, udah lama gue nggk ketemu dia" bohong Raga, padahal Raga mau ketemu sama Rega karna ia ingin bicara sama Rega.

Ia mau menitipkan Reyna, agar Rega bisa menjaga adik kesayangannya nanti di pesta itu dan mengantar pulang Reyna dengan selamat.

Raga tau betul kalo Reyna sering di Bully sama Vania and geng, dasar Reynanya aja yang nggk mau cerita sama Raga, maka dari itu Raga minta tolong kepada David sang Ketua Osis SMA galaksi itu, agar ia memata-matai gerak gerik Reyna di sekolah.

Kalo ada yang macam-macam sama Reyna, David langsung melapor kepada Raga.
Seperti David melaporkan Vania saat itu, ketika Vania menjambak Rambut Reyna di toilet dan Reyhan tidak mengetahui kejadian itu.

Sepulang kuliah Raga langsung ngelabrak Vania di rumahnya, untungnya saja saat itu keadaa di Rumah Vania sangat sepi.

Raga mengancam Vania agar tidak mengulangi perbuatannya lagi ke Reyna, dan Raga mengancam kalo Vania mengulangi lagi, Raga akan menyebarkan vidio pembullyan yang ia lakukan kepada Reyna.

Raga tau kalo ancamannya mempan, karna Vania pasti takut kalo vidionya di lihat oleh Reyhan, bisa-bisa Reyhan akan membencinya.
Tapi, Vania tidak tinggal diam ia nekat untuk membayar preman agar mengambil handphonenya Raga dan preman itu memukul Raga sampai babak belur.
Sungguh wanita yang sangat licik bukan?.

"Yuk buruan" Raga menarik tangan Reyna sehingga Reyna mengikuti langkah Raga untuk menemui Rega di depan.

****

Raga dan Reyna menghampiri Rega yang sedang duduk menunggu Reyna di kursi depan rumah mereka.

"Bi Siti nggk suruh lo masuk?" tanya Raga.

Rega menengok ke sumber suara "udah kok bang..." suara Rega terhenti, ia melihat perempuan yang ada di belakangnya Raga membuat Rega terdiam "Cantik" kata Rega didalam hati.

"Gue tau kok adek gue cantik" sindir Raga membuyurkan lamunan Rega.

"Ekheem.. Yuk berangkat" Ajak Rega ke Reyna.

"Ehh.. yuk" Reyna merasa gugup kalo berbicara sama Rega.

"Bang kita berangat" pamit Rega ke Raga.

"Abang Reyn berangkat yaa" Reyna menyalami Raga.

"Iya, kalian hati-hati ya" kata Raga ke Reyna dan Rega.

"Iya Abaang" kata Reyna lalu ia berjalan ke arah mobilnya Rega.

Ketika Rega ingin melangkah mengikuti Reyna ke mobilnya Raga memanggilnya.

"Reg" panggil Raga.

Rega berbalik lalu mengangkat satu alisnya seolah ia bertanya, ada apa?

"Gue titip Reyna sama lo ya, bawa dia pulang dengan selamat" pinta Raga ke Rega.

"Oke" balas Rega lalu ia berjalan menuju mobilnya.

"Andaikan lo berani Ngungkapin perasaan lo duluan waktu itu" guman Raga, lalu ia memasuki Rumahnya.

****

Raga memasuki mobilnya di bagian pengemudi, lalu ia melihat ke arah sampingnya ternyata Reyna tidak duduk di sampingnya, melainkan Reyna duduk di kursi penumpang.

" Duduk di depan" Kata Rega dingin.

Reyna hanya bisa menuruti perintah Rega, ia keluar dari mobil lalu ia masuk lagi dan dusuk di samping kursi pengemudi.

"Kenapa jantung gue berdetak tak beraturan kayak gini" kata Rega didalam Hati.

Lalu mobil Rega melaju dengan kecepatan Rata-rata dan menginggalkan perkarangan rumah Reyna.

JANGAN LUPA TINGGALKAN
VOTE+COMENT ❤

REYNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang