"Bobby dimana sih?"
Nomor yang anda hubungi sedang tidak aktif atau berada diluar jangkauan. Cobalah beberapa saat lagi!
"Mana nomornya gak aktif mulu lagi" sedari tadi aku terus berusaha menelfon Bobby dan masih tetap mendapatkan hasil yang sama, yaitu nomornya sedang tidak aktif.
"Mana gue gak ada temen lagi!" keluhku. Aku benci situasi ini.
"Sekarang gue harus kemana coba?" aku memutuskan untuk terus melangkahkan kakiku. Kedua mataku terus menatap ke seluruh area sekolah yang membuatku berdecak kagum bercampur kebingungan.
"Perasaan gue sekolahnya di Indonesia, tapi kok semua murid berpakaian kek anak Korea Selatan sih?" hal inilah yang membuatku kebingungan. Sebenarnya hal ini bukan masalah, hanya saja aku merasa bahwa saat ini aku sedang berada di Korea Selatan dan bukannya di Indonesia.
"Hay!" sapa seorang perempuan berambut kuncir kuda yang tiba-tiba muncul di hadapanku. Aku sedikit kebingungan harus membalas apa.
"Lo nyapa gue?"
"Iyalah. Masa gue nyapa angin sih?"
"Oh"
"Boleh kenalan gak?"
"Boleh"
"Nama gue Adinda. Biasa dipanggil Adinda, Dinda, Din atau Adin. Tapi terserah lo aja sih mau manggil gue dengan nama apaan" perempuan bernama Adinda ini mulai memperkenalkan dirinya kepadaku.
"Beneran manggilnya bebas? Kalau gitu, gue bakalan manggil lo dengan nama Ding Dong"
"Kok Ding Dong sih?"
"Bukannya tadi lo ngomong terserah gue mau manggil apaan?"
"Tapi gak Ding Dong juga kali. Macam gak ada nama lain yang lebih bagus aja"
"Kenapa coba? Bukannya nama Ding Dong itu cukup terkenal?"
"Terkenal dari Korea Selatan!"
"Emang dari Korea Selatan"
"RING DING DONG! RING DING DONG! RING RING RING DING DONG!" dan sekarang Adinda malah menyanyikan sebait lagu dari boygroup SHINee.
"Eh. Lo kpopers?" aku mencoba memastikan. Adinda mengangguk dengan cepat.
"Yaps!"
"Gue juga"
"OH! OH! OH!" dan malah direspon dengan nyanyian ala girlgroup Girls' Generation.
"Jangan kayak gitu!" larangku. Adinda kebingungan.
"Kenapa?"
"Karena sampai kapanpun lo gak bakalan pernah bisa mirip sama sekali seperti anggota Girls' Generation"
"Jahat banget sih!"
"Emangnya lo pikir bisa mirip kayak mereka?"
"Gak sih" Adinda menjawab dengan cengiran. Dia cukup lucu bukan?
"By the way, nama lo siapa?" Adinda menanyakan namaku.
"Julie"
"Nama lengkapnya?"
"Julie Charlotte"
"Nama lo bagus"
"Nama lengkap lo sendiri siapa?"
"Emangnya tadi gue belum bilang?"
"Belum. Lo belum bilang"
"Kalau begitu, gue bakalan ngasih tau sekarang. Nama lengkap gue adalah Adinda Beverly Crystal, tapi kalau nanti gue udah besar dan nikah sama suami masa depan gue yaitu Kim Jiwon alias Kim Bobby, gue bakalan jadi nyonya Kim Adinda" jelas Adinda panjang lebar. Aku tidak bisa menahan tawaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senior & Junior [END]
Roman pour Adolescents"Entah dosa apa yang gue lakuin sampai dihari pertama masuk sekolah bisa membuat gue serasa di neraka. Senior songong itu terlihat sangat membenci gue, padahal gue sama sekali gak kenal sama dia. Fix! Masa SMA gue akan terasa seperti neraka" - Julie...