[9] Kartu

61 33 145
                                    

[Adinda]

P

P

P

[Julie]

Ya?

[Adinda]

Poster?

[Julie]

Poster?

Apaan hah?

Gue kagak ngerti

[Adinda]

Poster = posisi terkini

So, poster?

[Julie]

Sok banget bahasa lo

Gue dikelas

Kenapa?

[Adinda]

Belajar gak dikelas lo?

[Julie]

Gak sih

Bu bunga cuma ngasih tugas

Kelas lo gimana?

Belajar?

[Adinda]

Kagak

Gue otw kelas lo

"Julie!" aku mengangkat wajahku saat mendengar namaku disebut. Ternyata Adinda sudah ada didepan dikelasku. Cepat sekali gerakannya.

"Ayo masuk!" ajakku. Adinda mengangguk dan bergegas masuk kedalam kelasku, lalu duduk dibangku milik Raka. Dimana Raka? Raka sedang asik bermain dipojokkan kelas.

"Rusuh amat kelas lo!" komentar Adinda sambil meneliti seisi kelasku.

"Macam gak tau kelas gue aja" balasku seadanya.

"Ada makanan gak?" tanyaku dengan tatapan penuh harap. Biasanya Adinda selalu membawa makanan kemana-mana.

"Gak ada. Gue lagi gak punya uang untuk makan sesuap nasi sekalipun" jawab Adinda mendramatisir. Aku hanya mendengus kesal.

"Ngapain mereka?" tanya Adinda penasaran sambil menunjuk ke arah Bobby, Juni dan Rafa yang sedang membentuk lingkaran disamping Raka.

"Main kartu" jawabku.

"Gue lihat uang dimeja mereka. Mereka make uang?" tanya Adinda lagi.

"Sepertinya" jawabku acuh.

"Itu namanya judi dan artinya itu dosa, Julie" balas Adinda.

"Biarin aja yang penting yang kena dosa itu mereka, bukan lo atau gue" balasku malas.

"Ketua kelas lo siapa sih?" tanya Adinda yang sepertinya tidak bisa membiarkan para kampret berbuat dosa.

Senior & Junior [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang