Mencintai dalam diam itu tidak enak, apalagi melihat langsung bahwa dia sudah menjadi milik orang lain.
Padahal sudah lama ia menyimpan rasa suka itu, tapi apa boleh buat.
•
•
•
Saat ini Tzuyu sedang berada di tepi lapangan bersama dengan sahabat nya tercinta, Nayeon. Si gadis bergigi kelinci itu tengah asik menonton latihan basket di sekolah mereka sambil sesekali berteriak menyemangati para pemain.
Sebenar nya Tzuyu tidak mau menonton apalagi harus terpanggang terik nya sinar matahari, tapi demi Nayeon yang sedari tadi merengek kepada nya jadi dengan terpaksa Tzuyu ikut.
"Kyaaa mereka ganteng banget, apalagi Taeyong" jerit Nayeon. Tzuyu hanya tersenyum kecut mendengar nya.
"Tzu, mereka udah selesai latihan, ayo kita ke sana" ajak Nayeon.
"Maaf aku gak bisa kamu sendiri aja ya, Nayeon aku pulang dulu udah sore" pamit Tzuyu, gadis itu langsung pergi tanpa menunggu balasan dari Nayeon.
Tzuyu berjalan lemas, seperti tidak punya tujuan,"Apa aku langsung pulang saja, tapi dirumah sepi. Apa sebaiknya aku pergi ke rumah Sana aja" Kebetulan rumah mereka berdekatan jadi tidak memakan waktu yang lama.
Saat sudah sampai di rumah Sana, ia langsung menekan bel rumah tersebut.
"Tzuyu, tumben kamu ke sini. Pasti mau curhat ya" pintu terbuka menampak kan Sesosok gadis berambut panjang dengan wajah cantik nan manis. Tebakan Sana benar, kedatangan tzuyu menyimpan maksud tertentu, Tzuyu jarang bertamu ke rumahnya. Menurut Tzuyu, Sana emang tempat curhat terbaik di dunia, bahkan dia lebih nyaman bercerita kepada Sana dari pada kedua orang tua dan sahabat nya.
Tzuyu pun mengangguk sebagai jawaban iya.
"Oh kalau begitu kita ngomong di kamar aja" Sana mengajak Tzuyu untuk masuk ke kamar nya.
•••
Begitu masuk, Tzuyu langsung menghempaskan tubuhnya ke kasur empuk milik Sana lalu memejamkan mata nya sebentar. "Jadi mau cerita apa nih?" tanya Sana, dia duduk tepat disamping tzuyu, menunggu gadis itu berbicara.
Tzuyu bangkit kemudian menghela nafas berat sebelum mulai bercerita, "Aku lagi suka sama seseorang"
"Oh ya! Lagi suka sama siapa?" tanya Sana penasaran, karena yang dia tahu Tzuyu adalah gadis yang tidak mudah tertarik dengan orang apalagi lelaki. Sana menggeser tubuh nya agar lebih dekat dengan Tzuyu.
"Emm aku bingung mau memberitahu mu atau tidak" Tzuyu menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal.
"Oke kalau kamu masih ragu, coba ceritakan tentang dia atau kenapa kamu bisa suka sama dia" kata Sana.
"Dia anak basket, dan juga siswa yang populer. Aku mulai menyukai nya saat aku memergoki nya beberapa kali mengintip ke dalam kelas ku dari jendela"
Sana terkejut, Apa orang yang disukai oleh Tzuyu adalah pengintip?
"Tapi aku terkadang merasa-"