"Tzuy, OSIS nggak ada yang jaga di depan gerbang? Bu Krystal udah ngomel-ngomel tau" kata Arin yang baru saja datang dan duduk di sebelah Tzuyu.
"Loh serius? Katanya kak Minho udah jaga di depan?" ujar siswi berkuncir kuda dengan name tag Chou Tzuyu.
"Serius, nggak ada siapa-siapa di depan gerbang. Bu Krystal sampai ngomel-ngomel nyuruh aku manggil kamu" balas Arin sambil menganggukkan kepalanya.
Tzuyu menghela nafas. Beberapa bulan yang lalu, sekolahnya memang meminta anggota OSIS untuk berjaga di depan gerbang, sekedar untuk berdiri di samping guru untuk melaksanakan 3 S—Senyum, Salam, Sapa—dan membantu memeriksa seragam siswa apakah sudah sesuai aturan sekolah atau belum.
Sebagai sekretaris OSIS memiliki tanggung jawab untuk melakukan tugas tersebut, apalagi Ketua dan Wakil OSIS sedang pergi untuk melaksanakan olimpiade tingkat nasional sebagai perwakilan dari sekolah mereka.
Tzuyu segera mengambil jas OSISnya yang berada di dalam tas dan berlari menuju ke gerbang sekolah. Tzuyu bernafas lega kemudian mengernyit heran setelah melihat Minho sudah ada di depan dengan Bu Krystal yang sibuk menceramahi seorang siswi.
Minho yang menyadari kehadiran Tzuyu yang sedang berdiri tidak jauh dari mereka pun sama bingungnya. "Loh, kamu kenapa ke sini?" tanyanya.
Tzuyu pun berjalan mendekat dan berdiri tepat di samping Minho. "Tadi kata Arin, nggak ada yang jaga di depan. Makanya aku ke sini"
Mendengar itu Minho menggaruk tengkuknya yang sebenarnya tidak gatal. "Hehe, sorry tzuy tadi aku sakit perut dari pagi. Udah mending kamu kembali ke kelas. Aku takut jadi kamu yang kena marah Bu—" ucapan Minho terpotong saat Bu Krystal membuka suara.
"Oh jadi ini sekretaris OSISnya, dari mana aja kamu? Kamu tau kan tugas kamu menggantikan Ketua dan Wakil OSIS selama mereka olimpiade, ini tanggung jawab kamu ya seharusnya dijalankan! Tadi juga gak ada yang jaga gerbang, gimana sih kalian! Kalau saya tidak ada di sini, mungkin murid murid yang tidak taat aturan sudah lolos"
Tzuyu yang dimarahi Hanya bisa menganggukkan kepala. Ya mau bagaimana lagi, ini juga kelalaiannya sendiri. Minho yang melihatnya pun merasa kasihan.
"Selamat pagi bu" Seorang siswa berjalan menghampiri Bu Krystal lalu menyalim tangannya sambil tersenyum. Dan ada seorang anak laki laki mengikuti di belakangnya, Lee jeno. Fyi, mereka adalah sepasang kakak adik yang dari penampilannya terlihat jauh berbeda. Sang adik yang berpakaian lengkap dengan rambut yang rapi. Sedangkan si kakak, atribut sekolahnya saja tidak lengkap ditambah rambut yang sudah lumayan panjang untuk lelaki pada umumnya.
"Tumben kamu tidak telat, Lee Taeyong" ujar Bu Krystal sambil menatap siswa bernama Lee Taeyong itu dengan lekat dari bawah hingga atas.
Taeyong dengan wajah tengilnya menjawab. "Saya mau tobat Bu," Ia melirik ke arah Tzuyu yang juga sedang menatapnya, dan masih sempat-sempatnya cowok itu mengedipkan sebelah matanya pada Tzuyu.
"Dasi kamu kemana?"
"Ada, di dalam tas Bu"
"Keluarkan, dan pakai sekarang!"
Dengan segera cowok itu mengeluarkan dasi tersebut dari dalam tasnya. Lalu memakai dasinya di hadapan Bu Krystal.
"Heh gimana sih kamu pakai dasi!" Ujar Bu Krystal saat melihat cara Taeyong memasang dasi dengan tidak benar. Wanita berumur 36 tahun itu melirik ke arah Tzuyu. "Kamu, kemari. Bantu si Taeyong pakai dasi" suruhnya. Mendengar itu Taeyong tersenyum kecil. Ya, ia memang sengaja berpura-pura tidak tau cara memasang dasi.