[Chapter 4] Euphoria

86 66 10
                                    

Dia membekukan kenangan terbaik dalam benakku

Aromanya menyenangkan dengan penuh harapan

Dia adalah kata bahagia dalam bentuk nyata

Namanya menjadi candu untuk kuseru dalam doa

Kau tahu, darimana aku belajar lebih menghargai apa yang kumiliki? Semenjak kau memutuskan mari kita berjalan bersama.

***

Di siang bolong, setelah istirahat ke dua, kelas XI IPS 4 melaksanakan kelas olahraga. Materi yang diberikan oleh Pak Budi yaitu teknik melakukan roll depan, roll belakang, dan baling – baling (koprol), atau biasa disebut senam lantai. Lebih dari setengah murid perempuan membeci olahraga yang mengerikan ini, dan berharap materi tersebut dihapuskan dari sekolah.

"Semua murid yang telah selesai berganti pakaian olahraga, harap untuk segera merapat ke lapangan." Perintah Pak Budi lantang menggunakan toa.

Para murid yang akan melakukan olahraga bergegas menuju lapangan.

"Gue izin bolos, Wa. Harga diri gue jatuh, sejatuhnya ikut senam lantai!" ungkap Gani tak suka, karena ia tak pernah berhasil melakukan roll depan, ataupun roll belakang.

Dunia akan mentertawakannya.

"Pecundang!" ejek Senyawa sambil memakai celana olahraga.

"Oh Man! Lo gak akan paham dengan reputasi gue sebagai wakil Texas! Jago berantem, tapi gak bisa koprol. Muka banyak duit ini, mau di taro dimana?" Suara Gani meninggi seolah tidak terima dengan omongan Senyawa. Ia merespon dengan berelebihan,

"Duluan!"

Senyawa meninggalkan Gani di kelas, seperti biasa sahabatnya itu akan menghubungi Bokap tercinta untuk menangani masalah yang terbilang sepele agar dia terbebas dari praktek sialan, namun tetap mendapatkan nilai yang memuaskan. Luar biasa bukan? Duit berperan dengan sangat baik untuk hidup Gani.

Pak Budi menggabungkan olahraga hari ini dengan kelas XI IPA 1, karena beliau akan izin tidak masuk bertepatan dengan jadwal mengajarnya di kelas XI IPA 1, sebelumnya Pak Budi telah mendiskusikan hal tersebut dengan ketua kelas.

Semua murid dari kelas XI IPS 4, dan XI IPA 1 telah berkumpul di lapangan utama sekolah, mereka dibagi menjadi dua kelompok. Sebelah kiri XI IPS 4, dan di sebrang kanan XI IPA 1.

"Baris yang rapih! Kita akan melaksanakan pemanasan terlebih dahulu, untuk menghindari cidera. Untuk minggu sekarang tidak ada waktu bebas, karena Bapak harus mengambil nilai dari dua kelas sekaligus, dan ketika menunggu giliran, kalian perhatikan teman yang sedang melakukan roll depan, roll belakang, dan koprol. Bapak tidak mengizinkan kalian meninggalkan lapangan, kecuali hal darurat. Paham?" Instruksi Pak Budi.

"Paham...," sahut semua murid serentak namun penuh ketidaksukaan.

Pemanasan dilakukan sekitar 10 menit. Setalah selesai Pak Budi memanggil nama-nama murid XI IPS 4 untuk memulai praktek . Terdengar gelak tawa dari para siswa-siswi, yang melihat temannya tak dapat melakukan roll belakang apalagi koprol dengan sempurna.

Kini giliran kelas XI IPA 1. "Abigail Braza Santoso," panggil Pak Budi.

Abigail lalu maju ke depan matras, dia adalah primadona sekolah. Dengar gosip terbaru ia adalah pacar guru Bahasa Indonesia. Para siswa melihat dengan khidmat lekuk tubuh itu, wajah yang mempesona. Memang tidak dapat dipungkiri visualnya dapat mengalihkan duniamu dalam sekejap.

Sedangkan, mata Senyawa menangkap wajah siswi yang sedang gelisah, itu Agni. Senyawa tersenyum melihatnya. Ia penasaran apakah Agni akan mendapatkan nilai A atau E.

SLEEPING AT LASTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang