IDAS/// PART 04

3.2K 177 4
                                    


Kita punya hak masing masing, jika itu pilihan mu yang terbaik, maka silahkan. Aku tidak bisa memaksa.

Arsy

***

" ekh bu, bu. Saya lihat kemarin malam si Arsy dianterin mobil mewah, apalagi yang bikin kaget nya tuh dia dianterin om om lagi"

" yang benar bu"

" ya benar lah mana iya sih saya bohong. Orang saya lihat dengan mata kepala saya sendiri " tukas Bu Yiyi sarkatis menyindir Arsy yang baru saja lewat setelah pulang sekolah. Ratu gibah tersenyum bangga dengan perkataan nya.

Arsy hanya membalas nya dengan senyuman dan berkata permisi saat didepannya, namun ada suara yang membuat hatinya terasa tertohok.

" gamis lebar, kerudung panjang. Tapi kelakuan kaya jalang " tukas bu yiyi tanpa rem.

" saya kira bu, dia gadis baik baik. Malah rencananya pengen saya jadiin mantu. Tapi kalo kelakuan sebenarnya seperti itu, saya gamau bu" salah satu ibu rumpi menimpali Bu yiyi.

Satu tetes air mata luruh meluncur pada hidung Arsy. Arsy tidak mau menimpali karena ia tak ingin berurusan lebih lanjut. Bodoh memang. Tapi apa boleh buat, arsy memang selalu bahan omongan utama dari bu Yiyi dalam mencari keburukan arsy, tentunya bukan hal baik tapi malah sebaliknya.

Arsy dengan segera menutup pintu dan langsung berjalan cepat menuju kasur yang berukuran sedang. Arsy melihat figura foto ayah dan ibumu yang sedang menggendong nya.

" ayah, ibu. Arsy kangen. " tak kuasa menahan tangisannya, ia terlarut dalam air matanya yang terus saja luruh, hingga sampai Arsy tertidur sambil memeluk Bingkai foto keluarga kecil nya.

Suara adzan magrib berkumandang merdu membangunkan Arsy yang merasa terpanggil. Arsy mengerjapkan matanya dan langsung berjalan kekamar mandi untuk membersihkan tubuhnya dan mengambil air wudhu.

Arsy melihat sajadah dan mulai bersiap siap untuk pergi bekerja, kemarin ia mungkin izin tapi tidak dengan lain lain harinya lagi. Ia tak bisa beralasan untuk ijin lagi, kemarin pun ia terpaksa. Arsy tidak mau membuat pak Jerry kecewa.

Selama perjalanan, arsy melihat pembandangan pada malam, indah itulah yang Arsy lihat, dengan lampu lampu yang menghiasi jalanan gelap.

" makasih ya mba, ini uangnya" Arsy berjalan masuk pada lestoran setelah membayar gojek langganan nya.

Arsy melenggang masuk, banyak para pelanggan disetiap meja yang sedang menyantap hidangan yang sudah di pesan.

" Liat tin ada yang baru masuk setelah kemarin ijin. " sindir Jesi pada Tina yang merupakan cs dari Jesi. Yang sebelas duabelas nya sama.

Arsy menghiraukan dan menuju tempat ruang ganti. Tak membutuhkan waktu lama, arsy langsung memulai pekerjaannya seperti biasa.

" permisi mbak, ingin pesan apa...? " Arsy bertanya pada salah satu perempuan yang sibuk memainkan hpnya dengan rambut tergerai menjadikan wajahnya tidak terlihat.

Saat wanita tersebut mengangkat wajahnya ingin melihat arsy, raut wajah arsy menjadi tak tenang, dia wanita yang saat itu mempermalukan nya di mall. Wanita tersebut menatap tajam Arsy.

" oh, ternyata pelakor ini seorang pelayan "

" Dev dungu atau gimana sampai pelayan juga di embat"

" ck ck kasian banget lo, ahk jadi gue gausah risau risau karena pastinya lo gak sederajat sama gue"

" lo itu bagaikan ulat dan gue bagaikan kupu kupu, lo menjijikan dan gue menggoda"

Arsy mematung dengan semua cacian yang terlontar dari mulut
Claudia. Memang dia kaya, dia cantik dan dia memukau, tapi semua itu tidak berarti jika dia tidak punya adab.

IMAMKU DUDA ANAK SATUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang