IDAS///PART 05

3.2K 169 1
                                    


"Beban itu berat jika ditanggung sendiri"

ARSY

***

Dari kejadian semalam, Arsy lebih banyak diam. Tentunya membuat Albi bertanya tanya pada hatinya sediri.

" Ar, lo kenapa...? " tuka Albi.

Namun tidak ada sahutan dari Arsy,   membuat Albi semakin tanda tanya besar.

" Arsy Syarifah Humairah!" sentak Albi membuyarkan lamunan Arsy.

" ehk iya kenapa bi...? "

" lo kenapa...? " tukas Albi dengan raut datar, dia cemas pada Arsy. Begitupun dengan Tasya, namun ia  masih canggung untuk memulai percakapan dan meminta maaf pada Arsy.

" gue gapapa ko bi" Arsy tersenyum dipaksakan.

" jawab gue dengan jujur, lo kenapa...? " Albi menekan setiap katanya dengan suara geram menahan amarah.

" hik hik bi" Arsy sudah tak bisa membendung air matanya lagi, rasanya sudah tumpah ruah air mata yang sudah ia simpan dengan baik baik.

" lo kenapa ar, cerita sama gue"

" bi, semua orang dekat kontrakan gue ngehina gue jalang bi.  Hik, gue gue semalam mau, mau dilecehkan sama preman bi waktu pulang, kerudung gue terlepas bi" Arsy sudah tidak kuat, rasanya Arsy tidak kuat apalagi dengan setiap cacian para ibu ibu didekat kontrakan nya.

Albi langsung memeluk Arsy, Tasya yang sayup sayup mendengar menitihkan air matanya, ia bukan sahabat yang baik.

" Ars jangan sedih, ayo mana Arsy yang gue kenal, arsy itu tidak mudah menangis"
Arsy merenggang kan pelukannya dan menghapus air matanya,
" iya bi, Arsy itu tahan banting. Jangan cengeng kaya anak kecil "

" nah gitu dong, baru ini sahabat gue. " Arsy memeluk Albi erat, albi sudah arsya anggap seperti saudara nya sendiri.

" Tasya gamau peluk Arsy" tukas Arsy hingga membuat Tasya bergerak dan memeluk Arsy,  Tasya menangis.

" maaf si,  maaf" suara lirih Tasya menangis.

Arsy melepaskan pelukannya
" Gapapa Tas, Arsy gak berhak ngatur ngatur Tasya. Baik itu yang terjadi pada Tasya dan Alaska saat di mall, itu pilihan Tasya. Arsy ga bisa buat apa apa kecuali menasihati Tasya. Tasya tau, Arsy sayang sama tasya sebagai sahabat, Arsy cuman pengen bilang, jaga kehormatan tasya. Jangan sampai ingin disentuh sama lelaki yang bukan mahromnya tasya. Apalagi memberika kehormatan kita pada Lelaki yang bukan suami kita" Arsy tersenyum dan menatap kebawah sepatu ya.

Tasya luruh dan terduduk lemas. Dia menunduk dengan air matanya yang luruh, "gue, gue udah gak perawan lagi Ar, bi"

"Apa!" Arsy dan Albi membelakan mata terkejut dengan ungkapan sahabatnya ini. Untung semua orang sudah pergi pulang 2 jam yang lalu, membuat hal tersebut tidak membuat orang lain tahu.

" apa yang lo maksud tas" Albi bersuara dingin dan berjongkok dihadapan sahabat nya.

" gue, gue gak perawan lagi bi, gue gue hamil " Suara lirih Tasya membuat Arsy dan Albi semakin terkejut bukan main dengan pernyataan Tasya.

" siapa bapa dari janin lo hah" albi marah luar biasa, kenpa temannya sampai seperti ini.

" dia dia Alaska" tukas Tasya semakin menundukan wajahnya.

" lo jangan main main tas"

" gue ga bohong bi"

" bagaimana bisa dia seperti itu tas...? " arsy bertanya lembut, berusaha menahan air matanya yang akan kembali meluncur.

IMAMKU DUDA ANAK SATUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang