***
Happy Reading
***
"lo fikir gue dengan mudah melepaskan orang yang telah merebut calon tunangan gue..?"
" tidak akan sama sekali gue lepaskan. Selama ini lo terlalu bersenang senang tanpa memperhatikan ada bahaya yang mengintai lo"
Seringaian jahat muncul tanpa mempedulikan bagaimana rintihan kesakitan dari korban.
" to long Mba Claudia, le lepaskan saya sulit bernafas. Sa ya mohon" Arsy tersendat sendat saat mengucapkan.
Claudia tertawa, " teruslah memohon "
" gue sudah menunggu hari ini. Ahk gue suka ini"
Claudia melepaskan cekikan dan berjalan mengelilingi arsyyang terikat dikursi. Asry berusaha mencari oksigen secepat mungkin namun ketenangannya perlahan surut saat merasakan benda tajam dan dingin pada tangannya yang terikat dibelakang.
" mba mau ngapain, tolong lepaskan saya" air mata Arsy perlahan meluncur setelah ia berusaha membendungnnya.
" hanya ingin sedikit bermain main, hi hi"
Drrttt drrtttt
" sialan"
" akhh, sakit"
Claudia berjalan mengambil hpnya yang terus saja bergetar, namun tak lupa ia seditkit menyayatkan pisaunya pada pergelangan tangan Arsy.
Arsy terisak, menahan perih serta rasa takut yang menjalar pada jiwannya.
" ya, gue otw"
Tut tut
Sambungan telfon terputus, ada raut kesal di wajah claudia.
" sepertinya gue akan memberi lo sedikit waktu lagi untuk bernafas dengan tenang. Tunggu gue kembali" suara bisikan Claudia pada telinga kanan Arsy membuatnya merasa bulu kuduknya meremang.
Claudia berjalan pergi dan meninggalkan Arsy pada ruangan dengan satu pencahayaan. Hanya bisa menangis dan berdoa yang ia bisa lakaukan.
" Ya Rabb lindungilah hamba, tolong kirimkan seseorang untuk menolong ku" isakan tangis dari Arsy mengisi ruangan kumuh yang tidak terawat ini.
Flasback on
" Mas gk mampir dulu"
" tidak, lili sudah menunggu "
" baiklah"
Arsy tersenyum memperperhatikan mobil Dev yang berlalu pergi. Arsy berjalan menyusuri gang menuju kontrakan nya. Ia sengaja untuk menolak Dev agar mengantarnya sampai depan rumah.
Arsy berjalan sambil menyanyikan sholawat yang tadi pagi ia hafal namun saat sebentar lagi ia sampai. Arsy meronta saat seperti dibius dari belakang menggunakan sapu tangan oleh seseorang.
Hingga sampai pada akhirnya ia pingsan dan berada ditempat yang entah itu dimana.
Flasback of
***
" saya harap, kamu membawa berita baik zeks"
Dev menatap datar pada orang kepercayaan nya. Setelah ia mendengar Tasya menelfon bahwa Arsy menghilang membuatnya kalang kabut, emosinya tidak stabil serta Lili yang terus saja menanyakan Arsy. Arsy telah dihitung 2 hari menghilang dan sampai detik ini Dev tidak mendapatkan informasi yang memuaskan dari orang orang nya.
" maaf tuan, sepertinya calon istri tuan diculik mantan calon tunangan tuan" tukas zeks
" Mantan calon tunangan..? "
" iya"
" Claudia..? "
" ya"
" sialan, sekarang kerahkan bawahan untuk selalu mengintai Claudia. Terus infokan setiap pergerakannya, apapun itu" titah Deva dingin
" baik"
Dev langsung melangkah keluar dari ruangannya, dia berjalan pergi dengan mobil nya entah kemana. Saat ini Dev memukul setirnya saat lampu merah menyala, jika Dev mau mungkin akan ia terobos dan berakhir dikejar polisi, tapi sayang mood nya sedang down.
Dev mengedarkan pandangan dan matannya terpaku pada satu titik, ia menatap tajam dan tersenyum misterius.
" ayo kita mulai"
Dev menjalankan mobilnya mengikuti mobil yang berada tak jauh didepan sana. Dev mengernyitkan alis ketika Claudia bertemu dengan seorang laki laki, yang bikin ia heran ia seperti pernah melihatnya. Bukankah laki laki itu orang yang mengajak Arsy pacaran saat di lapangan sekolah dulu. Okh, Dev sepertinya tau, Dev merongoh hp nya dan mengetikan sebuah pesan pada seseorang.
" jangan berharap kalian ingin menang"
***
Arsy merintih menahan perih dipergelangan tangan ia menangis dalam diam. Rasa lapar juga menyerangnya.
Cleck
Suara pintu terbuka membuat arsy menahan nafas,
" Hy, kita berjumpa lagi " Claudia tertawa sembari berdiri di depannya.
" sepertinya lo lapar, hihi. Tapi gue gaada makanan"
" gimana yah kalo gue ninggalin lo trus beberapa hari kemudian ditemukan seorang mayat perempuan kurus kering karena tidak diberi maka. Mungkin akan terdengar seru"
" oh atau juga, ditemukan mayat perempuan yang termutilasi menjadi beberapa bagian di rumah tua tidak berpenghuni serta wajahnya tidak dikendali karena hancur"
" gimana menurut lo, sepertinya akan viral"
" hik hik, tolong lepasin aku mba"
Arsy menangis, rasanya air matanya tidak bisa berhenti. Apa salahnya sampai ia diperlakukan seperti ini.
" gue malas untuk basa basi, gimana kalo kita mulai saja dari wajah mungkin atau juga kaki. Ahk iya kita mulai dari kaki trus wajah dan kita mulai eksekusi nya" claudia memutar mutar kan pisau tersebut seperti berfikir.
" Ahkkk tolong jangan, itu sangat sakit"
Claudia menyayat kaki mulus Arsy dengan sebuah garis, dan darah menyembur keluar dengan segera.
" ihk ko gue baru tau yah, kalo yang kaya gini itu meng asyikan. Hihi"
"Kita mulai dengan wajah"
Arsy menangis tersedu sedu sakit yang menderanya semakin bertambah.
Brakk
Arsy dan Claudia otomatis melihat ke pintu yang terbuka dengan kencang. Diasana Dev berdiri dengan raut wajah datar serta aura yang tidak bersahabat.
" woho, pahlawan kesiangan datang" tukas claudia mengejek.
" tapi sepertinya putri cinderella nya akan tereksekusi" Claudia meletakan pisaunya pada leher Arsy
" Mas" ujar Arsy lemah.
Dev terkekeh, sepertinya akan ada sebuah bom yang akan meledak.
" silahkan"
Arsy terkejut dengan jawaban Dev, Air mata Arsy terus saja luruh.
Dev tersenyum misterius, melihat didepan sana Claudia yang akan menikam Arsy, bodohnya.
Dev mengedipkan mata,
" Ahkkkkk"
***
Gimana..?
Gimana...?
Akhiriya saya Up juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
IMAMKU DUDA ANAK SATU
Espiritual" Will you be merry me..? " Arsy gadis cantik dengan baju gamis dan khimar yang melekat pada tubuhnya. Yang tidak sengaja dipertemukan dengan seorang anak kecil yang bernama Lili, yang membuatnya menyadi sosok ibu bagi anak kecil tersebut. Ayah d...