IDAS///PART 10

2.9K 150 5
                                    

Assallamuallaikum
Cie yang nunggu aku up, siapa nih yang menunggu IDAS, angkat kaki dong..! 

Yah gaada, yaudah gapapa,gaada juga aku tetap hidup.

" Tidak selamanya hidup itu sesuai dengan apa yang kamu rencanakan, pada hakekatnya rencana hidupmu, alur hidupmu sudah terlebih dulu direncanakan oleh ALLAH Swt. Jadi, kamu hanya bisa memperankan sesui skenario yang telah ditentukan "

IDAS

***

Arsy berjalan sambil menggandeng tangan Lili di tengah keramaian. Lili tertawa lepas saat berada di pasar malam. Untuk pertama kali nya Lili dan Dev menginjakan kaki ke tempat seperti itu. Awalnya Dev menentang, lebih baik ke mall atau kemana saja asal tidak pasar malam. Biasa, holkay kan jarang ke acara pesta rakyat seperti pasar malam.

" unda unda naik itu,  itu. " suara cadel Lili dengan heboh berteriak teriak dengan mata berbinar.

Sedangkan Dev, menahan kesal karena sering kali mendapati ibu ibu menghampiri yang suka pada Dev karena kelewatan ganteng, dan diakhiri mendapatkan cubitan cubitan maut. Dan juga para gadis sering meminta untuk berfoto dengan Dev.

" hihi, Mas ayo naik binglala, itu muka jangan cemberut mulu atuh.  Gak enak diliat. Hihi" Arsy terkikik geli melihat Dev yang sedari tadi menghela nafas,  berdecak, maupun mendesah.

Dev melirik Arsy kesal, " hmm"

" Ayo mas!" teriak Arsy semangat bersama Lili.

" hmm"

" mas ih,  cepet jalannya jangan kaya cewe" cibir Arsy kesal melihat Dev berjalan dengan membawa boneka serta 2 arum manis. 

" hmm" lagi lagi dev menjawab yang sama.

" mas, jangan hmm hmm aja nanti mas jadi Nisa Sabyan nanti Mas ubah haluan jadi cewe. Ntar Arsy ogah sama bencong" kesal Arsy sambil membenarkan topi Lili yang berbentuk Doraemon.

Dev mendesah pelan, Arsy makin sini makin cerewet, ngalahin cerewetnya Bibi Arsti.

Dev berjalan mengikuti Arsy dan Lili yang bahagia. Dev tersenyum.

" unda unda liat deh agus yah" Teriak Lili saat berada diatas bianglala.

" Iya sayang bagus banget" Tukas Arsy kagum.

" Mas, lihat deh ada lampu lampu yang berbentuk hati dibawah sana. Bagus yah! "

Dev tersenyum saat melihat yang ditunjuk oleh Arsy.

" lebih bagus hati kamu, dari pada bentuk hati Lampu itu" balas Dev tanpa memperhatikan Arsy yang pipinya sudah menahan gelenyar panas pada kedua pipinya.

" Yeay, seru yah unda" Lili loncat loncat kegirangan.

" Ayo pulang, ini sudah larut malam " pinta Dev setelah melihat jam di tangan kirinya.

***

Tangan Arsy rasanya gatal mendengar suara dari mantan senior kerjanya di Lestoran KZ milik Pak Jerry. Arsy sedang mengantar Tasya yang mengidam ingin memakan sebuah makanan spesial yang ada di menu Lestoran KZ dengan ditemani seorang Jerry.

" Enak ya jadi simpanan Om om kaya mah. Gausah cape cape kerja tapi dapat uang gratis. Cewe murahan tau ga sih" Tukas Jesi menyindir dengan keras sambil bersandar di dinding.

" kalo iri mah bilang gausah nyindir kali, yakan Sy" tukas Bang Reno yang berada di juru masak membela Arsy.

" biasalah Mas, orang iri biasanya mulutnya gabisa diam pengennya berbusa mulu. Gatel ingin berkoar, tapi dalam hati berkata gue pengen dong kaya lo. Hehe " tukas Arsy enteng sambil mencomoti makanan yang dikasih sama bang reno.

IMAMKU DUDA ANAK SATUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang