k. tobio | jogging

3.7K 604 144
                                    




❀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





            [name] keluar rumah di saat matahari belum menampakan diri, hawa dingin begitu terasa ketika pintu rumahnya di buka.

Bahkan jaket hoodie tebal serta celana panjang training miliknya tak dapat menahan rasa dingin yang begitu menusuk tulang, kedua tangan di gosokan agar tidak terlalu dingin.

Satu botol air minum tergantung pada pinggang [name], persiapan untuk dirinya ketika haus saat lari pagi.

“Hati-hati, jalanan masih gelap, loh,” sang ibu memperingati dari ambang pintu rumah.

[name] menampilkan cengiran miliknya, “tenang saja, aku hapal jalannya kok, Mah.”

“Tetap saja harus berhati-hati,” ujar sang ibu dengan raut wajah khawatir

“Baiiikkkk. Kalau begitu aku berangkat dulu, ya, Mah. Dadah!”

Sebelum pergi [name] mencium tangan ibunya terlebih dahulu, izin untuk pamit. Kemudian berlari kecil seraya melambaikan satu tangannya tinggi pada ibunya.











            Taman kota Tohoku sangat ramai ketika akhir pekan.

Apalagi dengan banyaknya fasilitas alat olahraga yang lengkap, membuat banyak orang tertarik untuk datang dan berolahraga.

Selain itu ada area bermain di sudut taman, banyak anak kecil dan remaja tanggung yang bermain disana.

Pukul 6.15 pagi area taman bahkan sudah ramai.

Di bawah pohon rindang sekitar taman, banyak yang menggelar tikar untuk piknik. Burung-burung pun berkicau dengan riangnya, perlahan matahari mulai menampakan sinarnya.

[name] berlari kecil mengitari taman, ada jalan setapak khusus untuk para pelari —bukan untuk para pelari dari kenyataan

Bibirnya tersungging, menampilkan senyuman kecilnya yang terlihat manis. Hidungnya menarik nafas dalam untuk merasakan udara pagi yang segar.

Hari minggu ini terasa begitu sempurna.

Walaupun sendirian [name] tampak begitu menikmati waktunya, “minggu pagi yang indah,” ucapnya.

Di tengah jalan, [name] berpapasan dengan teman kelasnya. Jadilah mereka lari pagi bersama.

“Harusnya tadi kamu bilang kalo mau jogging, 'kan bisa kita samper tadi,” celetuk salah satu temannya.

“Heéh, bener tuh. 'Kan kita juga berangkatnya lewat rumah kamu tadi,” sahut teman [name] yang lain.

[name] hanya tercengir lebar, “minggu depan kalau aku jogging lagi aku kasih tau, deh. Biar berangkatnya bareng.”

fluff timeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang