↱ sakusa™ ↰

3.5K 484 84
                                    

requested by Rara_Anita

Malam itu, kamu dan Papamu, Sakusa Kiyoomi, duduk berhadapan di meja ruang makan setelah menikmati makan malam yang sejak sore tadi telah kamu dan pria itu buat secara homemade

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam itu, kamu dan Papamu, Sakusa Kiyoomi, duduk berhadapan di meja ruang makan setelah menikmati makan malam yang sejak sore tadi telah kamu dan pria itu buat secara homemade.

Kamu sudah berpikir untuk menanyai Papamu soal ingin minta izin keluar rumah dalam rangka menuruti ajakan teman-teman sekelasmu untuk menghadiri acara nonton bersama di bioskop salah satu pusat perbelanjaan yang tak jauh dari perumahanmu.

Namun karena kamu masih memiliki setitik keraguan dalam hatimu, telapak tanganmu jadi berkeringat. Membuatmu tambah tidak nyaman.

“Papa,”

Kiyoomi mengangkat pandangan dari renungannya yang memikirkan entah apa itu. “Hm?”

“B-besok aku boleh ... nonton bioskop sama ... temen aku, nggak?”

“Ngga.”

Oooh ....

Ditolak mentah-mentah oleh pria itu.

“Tapi, ‘kan, Pa—”

“Engga usah, Dek. Di luar bahaya. Banyak virus.”

Kamu mengerucutkan bibir. “Papa mah dari dulu juga ngomong ada virus’, ‘tempat kayak gitu banyak bakterinya’, ‘makanan itu gak higienis’, ‘jangan duduk di situ, itu bekas orang’. Padahal aku ini juga remaja, lho, Pa. Masa’ ngga boleh keluar rumah sama sekali?”

Papamu, Kiyoomi, merengut kepadamu dengan perlahan namun tajam, ekspresinya kelihatan kalau ia sangat tidak suka putri kesayangannya memprotes nasihat terkait kesehatan yang selalu ia pegang erat-erat. “Memangnya sepenting apa, sih, nonton bioskop?”

“Kata temen aku, biar bisa sosialisasi dan lebih akrab gitu, lho. Soalnya di tahun pelajaran ini, ‚kan, temenku juga ngga semuanya masuk dari kelas yang dulu.”

“Gitu?”

Kamu mengangguk, membalas tatapan intens Kiyoomi dengan mata berbinarmu.

“Kenapa nonton film-nya nggak online aja? Kenapa harus di bioskop?” tanya papamu lagi, kali ini nada bicaranya lebih rendah dan lebih serius daripada sebelumnya. “Kasih tau Papa alasan kamu yang paling logis biar Papa bisa ngebolehin kamu pergi sama temen-temenmu.”

Setelah dua detik memproses perkataan Kiyoomi, kamu langsung terlompat dari kursimu lalu membungkukkan badan ke arah papamu. “Eh? Berarti kalo aku bisa ngeyakinin Papa, aku boleh pergi ke bioskop?”

“Kalau kamu berhasil ngeyakinin Papa, Papa bakal pikir dua kali.”

“Hmm, oke deh.” Kamu berdiri, mengambil piring Kiyoomi dan piringmu sendiri, lalu meletakkannya di bak cuci piring untuk nantinya kau cuci. “Jadi, ‘kan, Pa. Aku itu nonton bioskop mau review buat tugas. Karena review-nya itu harus individual, aku juga nggak bisa tanya-tanya temen.”

❝papa❞|haikyuu!! verseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang