❝papa❞｜haikyuu!! verse

↱ sugawara™ ↰

requested by KeyKia_ ♡

“Pa, nanti siang aku mau ke toko buku, boleh nggak?” tanya seorang gadis bernama Sugawara [Name], putri tunggal Sugawara Koushi, yang sedang menikmati jam santai pagi harinya bersama sang papa.

Koushi mengangkat alis, heran karena putrinya dengan sangat to the point menyatakan sebuah keinginan. Biasanya saja harus membujuk-bujuk dahulu baru tersampaikan keinginannya. “Hm? Tumben kamu nggak basa-basi dulu?”

[Name] yang gantian mengangkat alis. “Harus?”

“Nggak usah juga gak apa-apa,” balas Koushi santai sambil memindahkan atensinya kembali ke koran berisi penuh berita yang beberapa menit lalu tergeletak di meja ruang tamu. “Memangnya kamu mau ke sana sama siapa?”

“Sama temen.”

“Ngapain?”

“Beli buku pendamping buat kerkom besok.”

Hm? Ada yang aneh, Koushi menatap gadis muda bersurai abu itu dengan setitik kecurigaan. “Masih ada kerja kelompok? Bukannya seminggu besok itu sekolah kamu ngadain class meeting, ya?”

[Name] memilin ujung kaus cokelat muda polos yang sedang dikenakannya dengan gugup. “Iya, tapi—”

“Jangan bilang kamu kelupaan ngerjain sesuatu, trus disuruh kerja kelompok tambahan biar nilaimu gak turun?” selidik Koushi dengan mata dipicingkan.

Yah, [Name] tidak bisa mengelak. Papanya tahu apa saja kesalahan yang normal maupun yang sudah di luar batas bagi anak-anak usia sekolah karena Koushi adalah seorang guru.

Memang, beliau menjabat sebagai guru sekolah dasar, namun jika sudah menyangkut masalah pendidikan putrinya, Koushi tidak ingin tinggal diam.

“I—”

“I?”

“Iya, Pa. Aku lupa ngerjain tugas fisika kemarin,” [Name] membenarkan pernyataan papa-nya sembari berjengit, menunggu respon apakah Papa-nya itu akan mengomeli [Name] atau malah langsung mengurung dirinya di kamar selama 24 jam.

Sementara jantung [Name] masih berdegup kencang, ekspresi Koushi perlahan melunak. “[Name], Sayang,” panggil beliau pelan.

“Iya, Pa?”

“Kalo bicara sama orang tua, yang sopan, dong.” Koushi terkekeh pelan. Ini membuat [Name] terkejut bukan kepalang. Ia pikir sang Papa akan langsung mengomel tentang kedisiplinan dan segala hal yang tidak boleh seorang anak gadis lakukan. Tapi respon kali ini? Wah.

“Coba liat mata Papa.” Koushi berkata lagi. “Kenapa kamu takut-takut begitu, hm?”

[Name] mendongak, perlahan tapi pasti. Saat sudah sepenuhnya menghadap sang papa, [Name] langsung membuka mulut, mengutarakan jawaban untuk pertanyaan Koushi dengan sedikit terbata. “A-aku kira Papa bakal marah karena aku jadi pelupa kayak gini.”

“Kelupaan tentang satu tugas bukan berarti kamu jadi pelupa untuk selamanya. Cuma,” Koushi menatap [Name] penuh perhatian sementara tangannya terangkat untuk mengelus puncak kepala sang putri, “jangan sering-sering kayak gitu. Kalo kamu memang nggak pengen jadi pelupa, selalu berusaha sekuat mungkin untuk ngelengkapin semua tugas kamu, oke?”

Koushi tersenyum, membuat [Name] juga tertular senyumannya yang semanis madu itu. “Oke, Pa! Aku janji, kalo sampe aku dapet hukuman karena lupa ngerjain tugas, Papa boleh ngehukum aku buat kedua kalinya.”

“Nggak perlu, kok. Paling kalau kamu ngulangin hal macem begitu, Papa bakal beli satu kresek makanan.”

Heran, [Name] mengangkat alis. “Hah? Buat apa, Pa?”

“Buat nemenin kamu les privat sama Papa.”

“Laaah.”

#

wihi, sugamama bertransformasi jadi sugapapa loh gaes :)
wqqq–

oke, sekian untuk req dari KeyKia_-sama,
saya merasa terhormat untuk mengerjakan shot dari anda. Terima kasih, Komandan.
//nunduk

— peace out♡ .