↱ tsukishima™ ↰

7.1K 661 147
                                    

requested by Kylsy_Rvn

requested by Kylsy_Rvn ♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Dek, woy. Ngelamun aja.”

Papamu yang baru saja keluar dari kamar mandi itu melambaikan tangannya di depan wajahmu, membuat kereta pikiran yang ada dalam benakmu buyar begitu saja. “Eh, Papa? Cepet amat mandinya?”

“Kamu aja yang kebanyakan bengong, ini udah lima belas menit sejak Papa masuk ke kamar mandi dan kamu belum gerak sama sekali dari sofa.”

“Hah? Aku bengong? Kok bisa?”

Yang bengong siapa, yang ditanya siapa ..., Kei memijat pangkal hidungnya. “Dari tadi, Sayang. Mikirin apa, sih? Paling juga tentang cowok-cowok gak penting itu, ‘kan?”

“Ish, Papa mah sok tau. Orang aku lagi mikirin pengen beli hamster atau kucing!”

“Emang ada yang mau beliin?”

“Papa lah yang beliin.”

“Hm?” Kei mengangkat alis dengan skeptis, ekspresinya sekarang ini entah mengapa terlihat sangat khas untuk seorang Tsukishima Kei. “Siapa yang nanti buangin kotorannya kalo udah pelihara hewan kaya gitu?”

“Aku, lah!” Kamu mengklaim bangga sambil meletakkan kepalan tangan kanan di dada.

“Nggak mungkin. Papa masih ragu kalo kamu bahkan bisa ngerawat dirimu sendiri.”

Mendengar tanggapan Kei, kamu mengerucutkan bibir, lengan disilangkan di depan dada. “Papa mah gitu. Padahal aku, ‘kan, cuma pengen punya temen.”

“Pengen punya temen ya kenalan, dong. Masa’ beli hamster?”

“Tapi hamster, tuh, unyu banget, Pa.” Kamu mengambil handphone-mu yang tergeletak di meja, lalu memperlihatkan foto seekor hamster kecil yang sedang bergelung. “Nih, liat!”

Kei menengok foto itu sebentar, lalu menghela nafas berat. “Tsukishima [Name]. Kamu tau, ‘kan, hamster itu makanannya maha—”

“Ngga, kok. Cuma dua puluh ribu.”

“Kandangnya susah dibersih—”

“Aku ada sikat kecil buat bersihinnya.”

“Kotorannya bau busuk sampe—”

“Ya— ... Ah, iya, sih ....”

Melihat kamu yang perlahan jadi tidak bersemangat, Kei mengelus pucuk surai blonde-mu yang diturunkan oleh gen milik pria itu. “‘Kan? Makanya nggak usah beli hamster, Sayang. Kamu main aja sama ikan di kolam depan rumah itu.”

Dengan ekspresi yang masih suram, kamu mendengus kecil. “Dikira kolam depan segede apa, sampe aku disuruh nyemplung?”

“Gede banget. Lagian kamu juga ga segendut itu.”

“Bilang gitu, besoknya pasti ngelarang aku beli nasi goreng.”

“Papa macam apa yang ngebiarin anaknya makan nasi goreng empat porsi? Badanmu bisa kelebihan karbo nanti.”

“Nggak apa-apa. ‘Kan, masih bisa olahraga!”

Setelah mendengar pernyataan blak-blakan darimu, Kei membenahi posisi duduknya untuk berhadapan denganmu. “Yakin? Besok pagi Papa bangunin jam tujuh, kita jogging keliling komplek.”

“Eh? Tapi besok aku ada pertemuan online—”

“Jam enam kalo gitu.”

“Tapi—”

“Habis jogging, kita ke pet store.”

“Hah ... eh— o-OKE, DEH. AKU IKUT, HEHEHE.”

Seketika itu juga, sudut bibir Kei terangkat, membentuk kurva senyuman yang dapat dipastikan bisa menghangatkan hati siapapun yang melihatnya.

Termasuk putrinya sendiri.

“Sip.” Kei berdiri dari sofa, lalu mengelus kedua pipimu terlebih dahulu sebelum melangkah ke arah dapur. “Habis ini kamu mandi, ya. Udah bau, tuh. Sayang kalo exterior-nya cantik, tapi interior-nya males mandi.”

“Iya, iya. Hehe. Makasih, loh, Pa.”

“Sama-sama, Sayang.”

”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

#

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

#

yay, req pertama dah jadi!
maaf, ya, Kylsy_Rvn-chan kalau ceritanya pendek dan masih kurang garem, hehehe >.<

see u next shot!

— peace out♡ .

❝papa❞|haikyuu!! verseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang