↱ miya™ ↰

2.1K 339 57
                                    

requested by clairvoyaffa

requested by clairvoyaffa ♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

papa tsumu
adekk

[Name]
yes, father? ada yang bisa dibantu?

papa tsumu
di rumah masih ada sabun nggak?

[Name]
bentar pa, wait, chotto,
aku cek kamar mandi dulu

papa tsumu
okey

[Name]
sabunnya masih banyak si, yg abis malah odolnya

papa tsumu
hah? odol???
perasaan baru dua hari lalu deh papa beli odol baru

[Name]
ah masa si
bukannya dua bulan lalu ya

papa tsumu
heh ngawur kamu

[Name]
canda doang pak
trus gimana itu?

papa tsumu
ya udah ini papa beli odol lagi lah, daripada nafasnya bau kayak sapi

[Name]
oHOK "sapi"

papa tsumu
apasih -_-
papa tsumu
oke kalau begitu, tunggu dua puluh menit lagi ya dek
papa mau mampir beli wafel dulu

[Name]
mau ih:(

papa tsumu
yg apa? plain topping selai?


[Name]
tentu saja, bosku

papa tsumu
sip, otw

[Name]
👌

|#|

di rumah, dua puluh menit kemudian ...

“[Name], Sayang! Wafelmu datang~!” Miya Atsumu memanggil putrinya, Miya [Name], sembari melambaikan tas plastik berisi wafel stroberi dengan isian keju kotak kecil di dalam adonannya.

Tak lama, kamu melaju keluar dari kamarmu, lalu memeluk Atsumu. Jarang-jarang kamu seperti ini, papamu itu jadi agak keheranan. “Dek, kenapa?”

Kamu yang menyadari bahwa dirimu mendadak menjadi clingy, langsung melepas pelukan dan melangkah mundur. “Eh ... ehehehe. Aku ngga kenapa-napa, kok.” Tanganmu menerima wafel itu. Tak lupa, kamu juga menyuguhkan senyum manis kepada Atsumu. “Makasi, Pa.”

Melihat senyuman tulusmu, Atsumu langsung tak ragu untuk mengusap puncak kepalamu dengan sayang. “Iya, sama-sama. Oh, ya. Soal odol tadi gimana? Memang habis atau cuma ilang dari tempatnya?”

“Belum tau,” kamu menggelengkan kepala, menjawab pertanyaan papamu dengan sejujurnya. “Aku sendiri sebenernya percaya kalo Papa abis beli odol ga lama sebelum ini, tapi pas aku cek kok ternyata nggak ada. Itu yang bikin aneh.”

“Ah, itu ya ...,” Atsumu berpikir sejenak, “Ya udahlah, gapapa. Ga usah diurusin lagi. Cuma odol juga.”

“Tapi aku penasaran, Pa. Boleh aku selidikin, ya?”

“Iya. Tapi nggak usah aneh-aneh, lho.”

Kamu mengacungkan ibu jarimu kepada Atsumu, yang langsung mengangguk dan—secara tiba-tiba—membalas pelukanmu yang terlupakan tadi.

Tentu saja kamu tersenyum.

Papamu itu boleh saja merupakan seorang yang bobrok, kebanyakan bercanda, dan kalau akan mandi pasti harus menyanyi dan ribut denganmu dulu sebagai ritualnya, tapi beliau juga seorang yang kamu hormati karena kesetiaannya pada keluarga. Entah itu saudaranya, entah itu putrinya, semuanya.

Setelah Atsumu melepas pelukan, kamu berjinjit untuk mencium pipi kirinya. “... Ya udah, Pa. Aku ngerjain tugas dulu, ya.”

Papamu mengacak rambutmu sekali lagi sebelum kamu pergi dari ruang tengah untuk menuju ke kamar. “Iya, Sayang. Semangat, ya.”

”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

#

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

#

satu lagi misteri tak terpecahkan; odol

btw odol itu pasta gigi—

❝papa❞|haikyuu!! verseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang