[ REQUEST CLOSED ]
÷
❦ ; "you're the soft copy of me,
that i promise i'll protect for
my whole life."
; ❝papa❞
一haikyuu / haisute dad(s) x daughter! reader :)
❦
|e n j o y ❢ 。*゚• .✧ ·`
|☕
*↴
[psst, ini pake bahasa indo ya =D]
÷
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“PAPA~! AKU DATANG~~!” ucap seorang gadis muda cantik sembari dengan cepatnya berlari turun dari lantai dua ke lantai satu. Tas sekolah abu-abu dengan beberapa gantungan yang dibawa bergoyang-goyang seiring langkahnya.
“Shh, pelan-pelan aja, [Name].” Ayah dari Akaashi [Name], Akaashi Keiji, meletakkan jari telunjuknya di bibir, mengisyaratkan putri semata wayangnya untuk berbicara pelan-pelan. “Nanti tetangga pada bangun, lho.”
[Name] hanya meringis dan menepuk sisi kepalanya malu-malu. “Hehe. Maaf, Pa. Lagi kena tension, nih.”
“Hmm. Karena hari ini ada class meeting?”
“Yap.”
Mengalihkan atensi nya ke meja makan, gadis yang memakai seragam putri Akademi Fukurodani itu langsung terbelalak. “Papa ...,”
Keiji yang dipanggil hanya bergumam. "Iya?”
“Dua hari lagi aku study tour—”
“Ke mana? Kalo jauh-jauh papa gabisa ngebolehin gitu aja, lho.”
Yah, Keiji memang memiliki ketakutan atas kehilangan sesuatu yang sudah sangat disayanginya, sesuatu yang sangat penting bagi hidupnya. Ketakutan itu menjadikannya selalu was-was pada keamanan putri kesayangannya.
Siapa, sih, yang tidak seperti itu?
Apalagi kalau sesuatu yang sangat Keiji sayangi ini adalah seorang gadis muda cantik berparas mirip dirinya.
“Tour-nya ke Kyoto, sih ...”
“Hm? Kyoto itu lima jam, ‘kan, dari sini?”
“I ... ya? Gak tau juga, sih. Aku udah agak lupa.”
“Ya udah, cepet dimakan sarapannya. Nanti pulang sekolah papa jemput kamu.”
“Loh, kenapa?”
“Kita beli apa-apa aja yang kamu butuh buat study tour. Biar nggak lupa nanti papa bikinin list-nya sekalian.”
“Aaah, oke deh kalo gitu,” klaim [Name] sambil memotong telur mata sapi di piringnya menjadi dua bagian. “Tapi Papa yang bayarin, ‘kan?”
Keiji hanya tertawa lalu mencubit hidung [Name] pelan, putrinya ini memang gadis yang polos nan menggemaskan. “Ya iya dong, Sayang.”
“Ehehe. Oke, deh!” [Name] memberi Keiji tanda ‘ok’ dengan ibu jari dan jari telunjuknya yang disatukan.
“Dah, cepet. Papa mau cuciin piringnya.”
“Ini udah selesai, kok, Pa.” [Name] menyerahkan piring bekas sarapannya beserta sepasang alat makan ke pada sang ayah, bibirnya tersenyum manis. “Terima kasih makanannya!”
“Pasti Papa doain, kok.” Keiji melambai sebagai pengantar langkah putrinya yang perlahan menghilang dari pandangan menuju ke perhentian bis sekolah. “Hati-hati di jalan, [Name]!”
“Iya! Aku sayang Papa!! See you~!”
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
#
ganteng banget pak, buset
anakmu khilaf nanti–
oh ya, maaf yak clairvoyaffa-san kalau shot ini terlalu pendek, aku baru limit dalam inspo :')
maaf juga bagi yang reqnya belumkubuatin, jujur aja ini aku udah berusaha secepat mungkin biar kebutuhan halu harian kalian terpenuhi, hahaha