Taehyung menggeram marah pada orang yang berada dibawah kungkungan tubuhnya. Orang yang Taehyung cengkram erat lehernya sampai nafas pria itu terasa tak sampai ke paru-paru.
"Kau yang membunuh hyung ku!!"
Suara bergetarnya terdengar meninggi seiring dengan air mata yang semakin banyak terjatuh. Meskipun tubuhnya terasa lelah, amarah seolah menenggelamkan itu semua. Meluapkan perasaan benci yang meletup-letup. Bulir-bulir keringat tampak mengalir dari dahinya. Bahkan scent vanila yang biasanya tercium manis sekarang terasa panas dan menyesakkan.
"Hyung, l-lepas. Aku akan menjelaskan itu semua. Akh-"
Namun Taehyung tidak peduli. Ia terus berusaha membunuh orang dibawahnya dengan cekikan. Matanya berwarna violet dengan retina berwarna serupa. Mengkilat dengan api kemarahan yang tak lagi ditutup tutupi. Membiarkannya naik ke permukaan, mengamuk dan melampiaskan semuanya.
Jungkook...pria yang telah membunuh kakak, atau lebih tepatnya saudara kembar Taehyung. Kakaknya bernama Namjoon, Kim Namjoon. Omega cantik dengan paras rupawan dan tubuh langsing serta ideal. Cerdas, supel, dewasa dan berpikiran luas. Idaman semua orang. Bahkan Taehyung sempat iri ala anak remaja dan malah membuat Namjoon gemas.
"Kau unik dengan caramu sendiri, Taehyung."
Ucapan itu selalu bisa membuat Taehyung tetap bersemangat menjalani hidup setelah kematian sang kakak. Ia tidak tahu pasti apa penyebabnya. Namun yang jelas, memori tentang sang kakak yang terbujur lemas dilantai dengan darah mengalir dari luka gigitan di leher masih sangatlah jelas. Biting mark yang gagal.
Dan masih juga bisa dia ingat sosok seorang laki-laki yang pergi kabur dengan melompati balkon kamar. Itu...membuatnya marah bukan main.
"Kenapa kau melakukan itu pada hyung ku, Jungkook?!!"
Taehyung berteriak keras namun tangannya gemetaran hebat. Ia menggigit bibirnya sendiri untuk dijadikan pelampiasan. Bangkit dari tubuh Jungkook dan berjalan mundur, terhuyung sampai akhirnya ia bersandar disudut kamar yang dingin.
Jungkook duduk dan mengatur nafasnya yang nyaris saja hilang dari badan. Ia memang seorang alpha, namun entah mengapa melihat omega seperti Taehyung meluapkan emosinya seperti itu ia hanya diam. Menerima segala hal yang Taehyung lakukan. Ditambah lagi rasa bersalahnya pada Namjoon masih terus terngiang.
"Bajingan kau Jungkook..."
Taehyung berucap lirih, menyela dengan kasar air mata yang tanpa izin turun dengan deras. Membasahi wajah tembam yang memerah sedih. Tubuhnya yang hanya terbalut kemeja panjang berwarna coklat terang itu bergetar. Kakinya seolah tak mampu lagi menahannya tetap tegar. Jungkook berdiri dengan niat menghampiri Taehyung namun omega itu menolak.
"Jangan dekati aku!!"
Feromon alpha itu benar-benar memabukkan. Membuat Taehyung nyaris saja hilang kendali beberapa jam yang lalu. Ia menangkup wajahnya malu. Ada perasaan sedih, marah, terluka, hina menjadi satu. Ia bahkan hampir melakukan hubungan sex dengan pembunuh hyung nya.
Dingin air conditioner menusuk permukaan kaki Taehyung yang tak terbalut apapun. Melihatnya seperti ini membuat rut yang sedari tadi ditahan Jungkook mulai menjadi-jadi. Namun ia menahannya, ia tak mau kejadian waktu itu.....terulang lagi.
"Taehyung hyung, tolong dengarkan aku. Aku tidak bermaksud-"
Ucapan Jungkook terhenti. Tubuh Taehyung merosot dan ia meringkuk dilantai, memeluk kedua lutut dan menenggelamkan wajahnya disana. Menangis sesenggukan sampai membuat Jungkook merasa sesak mendengarnya. Pencahayaan kamar yang remang-remang tak mampu membuat Jungkook tak melihat bagaimana sosok dihadapannya begitu rapuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
||21+|| Bangtan One/More Shot
DiversosDunia pelangi penuh fantasi. -Zen #1 - jungkookbottom / 28 Aug 2020 #1 - taehyungbottom / 28 Okt 2020