"Omega...."
Taehyung terkesiap saat tiba tiba Jimin menguarkan aura alphanya, menyelimuti Taehyung dengan dominasi mutlak. Scent citrus yang kuat dan tajam membuatnya tersedak, menutup mulutnya dengan tangan.
"Jimin hyung, aku harus pulang..."
Air matanya mulai menggenang, membuat netra sipit Taehyung layaknya kaca. Menyimpan bayang ketakutan didalam tubuhnya yang bergetar. Jimin mendekatkan wajahnya, menghirup scent Taehyung yang selalu membuatnya candu. Ingin bagaimana perasaan itu menguasai dirinya, mengambil alih kendali nafsu yang selama ini tertawan.
Matanya menggelap dengan iris yang merah pekat. Mencecap setiap inchi kulit leher yang dingin. Menahan tubuh yang berontak minta dilepaskan, menekan dan membuat dominasi aplhanya untuk meluluhkan Taehyung.
"H-hyung.."
Ia mulai terisak. Rasa sakit yang tadi mulai menghilang kini kembali lagi. Menyiksanya dengan remasan-remasan menyakitkan dan menjijikkan disaat bersamaan. Tubuhnya menegang, mencengkeram erat bahu Jimin tatkala pemuda itu menggigit lehernya. Menumbuhkan taring dan mengalirkan sesuatu yang merambat panas di seluruh pembuluh darah Taehyung.
Kaki nya menendang dan membuat seprai abu-abu itu kusut. Slick mengalir dari lubang analnya dan membasahi tempat yang ia tiduri.
"Hyung, lepas..."
Namun Jimin tak menggubrisnya. Semakin menghilangkan jarak di antara mereka, lututnya yang berada di tengah Taehyung ia bawa naik. Menekan area privasi Taehyung yang nampak berkedut dan mengeras. Ia dapat merasakan benda mungil itu menekan abdomennya.
Jimin bangkit, membiarkan Taehyung menutup wajahnya. Antara malu dan marah jelas melingkupi dirinya. Tangan Jimin terulur untuk mengambil sesuatu di laci nakas dan membantu Taehyung duduk. Ia memeluk tubuh ringkih itu.
"Omega, kau harus tau satu hal..."
Taehyung berjengit kaget saat jemari Jimin mengusap paha dalamnya. Meremasnya kuat sampai membuat Taehyung meringis. Saat ia ingin pergi, Jimin menahan pinggangnya. Meminta pemuda itu untuk tetap tinggal.
"Memang tak seharusnya kau bersama Jungkook. Kau milikku,"
"Tidak hyung, aku- hyung apa yang kau lakukan?"
Kepala Taehyung menoleh kebelakang demi melihat apa yang di lakukan Jimin. Ternyata pemuda Park itu mengikat kedua tangan Taehyung menggunakan dasi. Mendorong pelan tubuh Tehyung dan kembali menatap wajah cantik itu.
Ia menopang badan dengan siku, jemarinya mengusap wajah Taehyung. Sementara itu, tangan yang satu lagi meremas-remas penis submissive nya yang sudah menegang.
"Nghh hyung..."
Jimin menyeringai, menusuk-nusuk pelan lubang anal Taehyung yang sudah basah hingga empu nya menggelinjang. Satu jari, dua jari, lalu...
"Akhh!!"
...tiga jari. Mengocok dan mengoyak didalam hingga dinding rektum itu berkedut. Menjepit jari Jimin yang tertanam didalam sana. Taehyung menggigit bibirnya.
"Jungkook belum pernah memasuki mu, ya?"
"Akhh..."
Jari-jari itu menyodok lubang analnya. Taehyung tak mampu menjawab, hanya menggigit bibirnya gusar. Lalu tanpa aba-aba Jimin menarik jarinya, merenggangkan kedua kaki Taehyung. Ia melepas seluruh pakaian bawahnya hingga penisnya mengacung.
Tubuh Taehyung beringsut mundur namun Jimin menahan pergelangan kakinya. Merangkak naik dan mengangkangi tubuh Taehyung. Kembali menyesap bibir merah muda di hadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
||21+|| Bangtan One/More Shot
De TodoDunia pelangi penuh fantasi. -Zen #1 - jungkookbottom / 28 Aug 2020 #1 - taehyungbottom / 28 Okt 2020