[4] Dasi

130 44 23
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍒🍒🍒

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍒🍒🍒

Kayla baru saja turun dari dalam mobilnya, jam sudah menunjukkan pukul 07:25 yang berarti bel masuk sudah berbunyi sejak sepuluh  Kayla namanya jika tidak ngaret, walaupun ia tahu bahwa ia sudah telat tetap saja ia berjalan dengan santai seperti tidak ada beban hidup.

"Padahal gue telat baru sepuluh menit. Tapi, udah sepi aja nih lorong," gumam Kayla.

Kayla sedang berjalan di lorong sekolah sambil memainkan kunci mobilnya, sesekali juga ia bersenandung kecil.

"Udah telat ditambah atribut sekolah gak lengkap," ucap Rafael menghampiri Kayla dan berdiri tepat di depannya.

"Apa?" tanya Kayla dengan memasang wajah tanpa dosanya.

"Ke lapangan depan sekarang!" perintah Rafael.

"Gue mau belajar. Sekarang pelajaran Bahasa Inggris ada pra--"

"Gak usah ngeles!" potong Rafael. "Telat tetap telat, dan hukumannya akan dua kali lipat karena atribut lo gak lengkap!"

"Gue cuma gak pakai dasi, sebenernya gue bawa kok dasinya," ungkap Kayla sembari merogoh ke dalam tasnya mencari dasi sekolahnya.

"Tadaaa! Nih dasinya!" Kayla memperlihatkan dasinya ke depan Rafael, dengan sengaja dia menyibakkan dasinya agar mengenai wajah Rafael.

"Pakai, gue kasih waktu semenit!" perintah Rafael.

Kayla pun segera memakai dasinya, tetapi tidak rapih karena waktu yang diberikan Rafael hanya semenit. Semenit mah buat ngupil aja masih kurang.

"Ck, lo bisa gak sih rapih sehari aja?" decak Rafael yang melihat ikatan dasi Kayla seperti anak SD.

"Salah lo lah! Masa ngasih waktu cuman semenit, asal lo tahu ya pakai dasi itu susah kayak ngumpulin tujuh bola dragon ball!"

Tidak menyahuti ucapan Kayla, Rafael malah mendekatkan tubuhnya ke arah Kayla.

"Eh ... eh mau ngapain lo? Jangan macam-macam ya! Gue teriak nih sekarang juga!" Kayla jadi panik dan mundur beberapa langkah ke belakang hingga tubuhnya mentok menempel pada tembok.

KAYRAFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang