[8] Akur

90 20 5
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍒🍒🍒

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍒🍒🍒

"Yaelah baru aja telat tujuh menit gerbang udah ditutup aja." Kayla menghembuskan napasnya.

"Pak Samin bukain gerbangnya!" teriak Kayla yang melihat Pak Samin sedang ngopi-ngopi santai di pos satpam.

"Uhuk-uhuk." Pak Samin yang sedang meminum kopinya hampir saja tersedak karena mendengar teriakan Kayla yang melengking. "Iya Neng, tunggu."

"Neng Kayla telat terus setiap hari senin, gak takut dihukum?" tanya Pak Samin seraya membuka gerbang.

"Nggak Pak, lagian udah biasa." jawab Kayla seraya berjalan masuk ke dalam sekolah.

Hari ini ia tidak membawa mobil karena entah mengapa ia sangat ingin berangkat dengan ojek online, padahal Darel sudah melarangnya. Tetapi Kayla bersikeras untuk tetap berangkat menggunakan ojek online. Alasannya karena hanya ingin mencoba saja sebenarnya.

"Udah pada baris ternyata." Kayla melemparkan tasnya ke arah mejanya, ia pun berjalan santai menuju lapangan upacara.

"Gue doang kayaknya yang telat tapi masih tetap santai kayak gini," ucap Kayla sambil terkekeh.

Kayla melihat Nadine melambaikan tangannya, ia menyuruh Kayla untuk segera cepat berbaris. Saat Kayla sudah sampai di dekat barisan kelas 11 IPS 1, tangannya malah ditarik oleh seseorang.

"Lepasin! Gue mau baris!" Kayla berusaha melepaskan tangannya.

"Lo telat, jadi barisnya di barisan khusus murid-murid yang telat," ujar Rafael.

"Wah bagus sekali kamu Kayla, hampir setiap hari senin telat. Patut diapresiasi sekali kamu ya." Bu Fitri berkacak pinggang saat Kayla datang dengan Rafael.

"Baris di sini dengan tenang, jangan banyak bertingkah. Ada Bu Fitri," peringat Rafael.

"Gak takut!" jawab Kayla.

KAYRAFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang