[13] Tidak Gengsi?

82 11 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍒🍒🍒

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍒🍒🍒

Satu tangan memegang satu botol kiranti mengulur ke arah Kayla yang sedang menunduk sembari memainkan sepatunya.

Kayla mengambil botol kiranti tersebut. "Makasih, Jian." Kayla mendongakkan kepalanya.

Ia tersentak, kepalanya mundur sedikit ke belakang. Yang mengulurkan tangannya dan yang memberikan satu botol kiranti ternyata bukan Jian, melainkan Rafael.

Rafael duduk di samping Kayla memandang lurus ke depan. Sedangkan Kayla sendiri tampak bingung, apakah Rafael yang membeli kirantinya? Apa dia tidak gengsi?

Kayla menoleh dengan ragu. "Lo yang beli?" tanyanya.

Tanpa melihat ke arah Kayla, Rafael menganggukkan kepalanya membuat Kayla semakin tidak percaya akan hal itu.

"Beneran?" Kayla memiringkan kepalanya agar bisa melihat wajah Rafael dengan jelas.

"Iya, emang kenapa?" Rafael balas menatap Kayla.

"Lo gak malu? Ah, lagian gak mungkin lo yang beli. Pasti Jian yang beli terus nitipin ini ke lo. Iya, kan?"

Rafael menatap Kayla tanpa ekspresi. "Lo beneran gak percaya?"

Kayla menggeleng. "Enggak, soalnya itu kayak mustahil gitu."

"Terserah, gue mau ke kelas dua menit lagi bel masuk." Rafael berdiri dari posisi duduknya dan berjalan meninggalkan lapangan indoor.

Kayla menatap punggung Rafael, lalu ia menatap botol kiranti yang sedang ia pegang.

"Positif thinking aja mungkin Rafael nyuruh adek kelas cewek buat beli ini." gumam Kayla. "Eh, tapi itu lebih gak mungkin lagi. Karena kan pasti Rafael malu ngomong ke cewek itu. Ah, udah lah pusing gue mikirinnya yang penting gue udah dapet kirantinya."

***

"Nadine, udah dong ini di kantin jangan bedakan terus." Salwa menatap malas pada Nadine.

Nadine menghentikan tangannya yang sedang mengusap wajahnya dengan spons bedak. "Gak ada yang merhatiin, kok. Mereka lagi sibuk makan." Nadine kembali melanjutkan aktivitasnya yang tertunda.

KAYRAFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang