01

5.2K 639 145
                                    

ʙᴀʙ 00;
—𝙰𝚆𝙰𝙻—

ʙᴀʙ 00;—𝙰𝚆𝙰𝙻—

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.....

Awal dengan 5 titik, sedikit aneh. Itu karena kamu tidak tahu apa yang harus kamu tulis diatas kertas putih polos dihadapanmu. Tenggat waktunya besok, kamu harus mengumpulkan kalimat atau cerita pendek untuk ibumu karena besok adalah hari Ibu Se-Dunia.

Tapi, apa yang harus kamu tulis?

Dibenakmu hanya terpikir kalimat-kalimat sederhana ini;

1. Jika aku pulang terlalu larut, ibu akan memukuliku.

2. Jika aku menunjukkan kertas hasil ulanganku yang buruk, ibu akan mendorongku dari tangga.

3. Jika aku berbuat kesalahan, aku akan ditampar.

4. Jika aku tidak membuatkannya makan, ibu akan mendorong kepalaku ke dalam air sampai aku kehabisan napas.

5. Jika aku tidak mendapatkan uang, ibu akan menyuruhku tidur di luar hingga kelaparan dan kedinginan.

Kamu menggigit bibirmu yang pucat, menghela napas dalam keputus asaan. "Ya tuhan...." mengerang frustasi, kamu mencoba menggali ingatan terdalam untuk menemukan memori indah bersama ibumu. Tapi... KAU SAMA SEKALI TAK MENEMUKANNYA!

"Ugh..." kamu hampir menangis. Merasa stres karena masalah keluargamu yang benar-benar hancur. Atau mungkin kamu tidak masuk sekolah lagi seperti tahun kemarin saat hari ayah?

Itu cukup bagus.

"Demo, aku sudah absen selama 2 hari. Jika aku tidak masuk lagi... ibu dan ayah akan dipanggil ke sekolah...!" Lagi-lagi kamu mengerang kesal. Sialan, sialan, SIALAN! Meremas rambut silvermu dengan kasar, kamu menatap dengan kerutan dendam pada kertas polos itu.

Jika pun tahun kemarin kamu juga memiliki kalimat-kalimat saat hari Ayah, kau sudah pasti tidak akan pernah merasa terlalu frustasi seperti ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jika pun tahun kemarin kamu juga memiliki kalimat-kalimat saat hari Ayah, kau sudah pasti tidak akan pernah merasa terlalu frustasi seperti ini. Mungkin, saat hari itu, kalimat yang kamu tulis —yang kemudian kamu buang sekali lagi— tidak jauh dari makna 'pelecehan'. Seperti....

1. Ayah selalu menyuruhku duduk dipangkuannya dalam keadaan telanjang.

2. Ayah selalu melihat dan menyentuh dadaku setiap kali ada kesempatan.

3. Ayah menyuruhku melepas baju sebelum tidur.

4. Ayah akan memukuliku jika aku tak segera melakukan perintahnya.

5. Ayah mungkin tak pernah memperkosaku, tapi aku merasa seperti itu setiap kali ia melecehkanku.

"...menyebalkan!" Kamu berbisik, benar-benar sebal pada nasibmu. Kamu hanya ingin memiliki kehidupan normal seperti gadis-gadis normal lainnya. Bukan kehidupan berantakan penuh dengan duri yang tajam. Tapi.... ah, sudahlah. Tuhan pasti memiliki rencana yang lebih baik.

Kamu akhirnya meremas kertas itu. Menjadikannya gulungan bulat kecil yang akhirnya kamu lemparkan ke tempat sampah di samping meja belajarmu. Kamu berdiri, menyuruh kakimu untuk melangkah ke kasur empuk.

Begitu berbaring, kamu merasakan nikmat yang luar biasa. Begitu lembut, halus, dan nyaman. Kamu merasa bebas walau hanya sedetik. Perasaan yang hanya kamu dapatkan disini, tanpa dua monster yang menganggu waktumu.

Jika kau boleh berharap, hanya satu permintaan bagimu; ᴀᴋᴜ ɪɴɢɪɴ ᴍᴇᴍᴀsᴜᴋɪ ᴅᴜɴɪᴀ ᴅɪᴍᴀɴᴀ ᴀɴɪᴍᴇ ʜᴀɪᴋʏᴜᴜ!! ʜɪᴅᴜᴘ.

Kamu pernah menontonnya, mungkin hanya sekali dan membaca manganya sampai tamat. Kau merasa benar-benar sedih jika anime kesayanganmu itu tamat. Namun, bagaimana lagi. Kamu yang sudah terlalu lelah itu menutup mata, akibat keheningan janggal yang nyaman.

"Aku... ingin tidur."

✩。:•.─────  ❁❁  ─────.•:。✩

"𝙺𝙰𝚂𝙸𝙷𝙰𝙽 𝚂𝙴𝙺𝙰𝙻𝙸 𝚆𝙰𝙷𝙰𝙸 𝙿𝚄𝚃𝚁𝙸𝙺𝚄..."

Suara monoton berat terdengar setelah dirimu tidur dengan sangat nyenyak dengan guling dipelukanmu. Mendapatkan kenyamanan yang tak pernah kamu rasakan ditambah dengan tubuhmu yang banyak menanggung beban itu, membuatmu dengan cepat tertidur lelap menjelajahi alam mimpi.

Figur hitam itu berdiri di sudut kamarmu. Mungkin hanya bayangan, tapi entah mengapa itu terasa memiliki mata yang menatapmu sembari tersenyum getir.

"ᴀᴋᴜ ᴀᴋᴀɴ ᴍᴇɴɢᴀʙᴜʟᴋᴀɴ ʜᴀʀᴀᴘᴀɴᴍᴜ, sᴀʏᴀɴɢ."

Figur itu kemudian menghilang, digantikan butiran kelabu bersinar di tempatnya berdiri sebelumnya. Hal itu juga terjadi pada tubuhmu. Gemerlap [favorit color] mengelilingi tubuhmu, hingga tak terlihat.

Hingga akhirnya, tubuhmu menghilang.

Hingga akhirnya, tubuhmu menghilang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝐊𝐢𝐬𝐞𝐤𝐢 𝐓𝐨 𝐘𝐨𝐧𝐝𝐚 | 𝓗𝓪𝓲𝓴𝔂𝓾𝓾Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang