Bagian 7

1.5K 296 12
                                    

Haechan udah seminggu jarang ganggu Lisa lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haechan udah seminggu jarang ganggu Lisa lagi. Udah jarang dateng ke kampus Lisa, udah jarang ngikutin Lisa dan juga anter jemput Lisa. Dia bener bener nurutin semua kata kata Lisa.

Demi Lisa, apapun dia bakal lakuin.

Dia cuma mau gadis itu yang lebih tua darinya 3 tahun. Cuma mau gadis itu yang namanya Lalisa Manoban. Gak mau yang lain.

Nilai nilai nya udah mulai naik lagi, kehidupan nya kembali normal. Main sama sahabat sahabatnya dan keluarganya.

Nancy Jewel, cewek itu bahkan udah gak ganggu Haechan lagi. Dia udah punya pacar baru, Vernon namanya. Entahlah gak ada yang mikirin.

Dan bahkan Haechan udah jarang chat Lisa lagi karena sibuk belajar. Paling paling kalau mau tau kabar Lisa, cuma tanya sama Nay.

Nay gimana? Oh pasti bahagia dia sama bebeb Jeno.

Sebulan lagi Haechan and the geng lulus. UN nya dua minggu lagi. Makanya dia sibuk sibuk belajar. Karena bakal sibuk banget, sbmptn dan lain lain.

"Haechan, Bomin baku hantam sama Renjun di lapangan."

Satu kalimat yang keluar dari mulut Na Jaemin membuat amarahnya tersulut.

Dia melempar buku tebal yang sedang dia baca dengan asal. Lalu bangkit dan berlari menuju lapangan.

Sampai disana ia berdecih, melihat lelaki China itu sudah lemas dibawah Bomin. Dia  langsung ngehampirin dua cowok itu lalu, kaki nya menendang kepala Bomin. Membuat Bomin langsung tersungkur kesamping.

Tangan Haechan terulur ke Renjun, Renjun menerimanya lalu berdiri dengan bantuan Haechan.

Bomin terkekeh. "Gue gak ada urusan sama lo yang bangsat!"

"Udah gue bilang jangan pernah sentuh sahabat gue!" Haechan menatap tajam Bomin.

Bomin mendengus. "Dia ngatain gue banci!"

Haechan ketawa. "Lo beneran banci berarti."

Nafas Bomin menggebu gebu. Dia mengangkat tangannya yang terkepal, hendak menonjok wajah Haechan tapi langsung Haechan tepis.

"Selama dua tahun lo sekelas sama dia, harusnya lo tau kalo mulut dia itu emang pedes. Dan cuma karena dia bilang lo banci, lo mau bunuh dia?!"

Haechan melirik Renjun yang sudah babak belur sana sini. Renjun masih disana dipegangi oleh Jaemin dan Jeno. Lalu mata nya kembali menatap Bomin yang masih mulus tanpa luka sedikitpun.

Renjun bener bener harus digeplak, masa nonjok balik aja gak bisa. Haechan jadi ikut kesel sama sahabatnya itu.

Biar setara, gimana kalau sama sama sakit?

Bugh...

Bomin mendapatkan satu bogeman dari Haechan.

Bugh...

Fullsun ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang