1

5.6K 536 37
                                    

Hyunjin itu bisa dibilang beruntung banget. Dia cucu satu-satunya dari seorang kakek yang punya banyak harta warisan. Tanah dan gedung ada di mana-mana. Perbulan aja beliau bisa dapet banyak penghasilan dari uang sewa gedung, sewa tanah atau sewa apartemen. Hyunjin udah pasti hidup enak, apapun yang dia mau dapat terpenuhi. Kayaknya gak perlu kerja pun Hyunjin bisa menghasilkan uang sebab semua milik kakeknya akan diwariskan ke Hyunjin kelak.

Sejak kecil Hyunjin tinggal dengan sang kakek. Ayah dan ibunya sudah lama meninggal karena kecelakan. Kalo boleh jujur Hyunjin sangat kesepian tapi selagi uang dari kakeknya mengalir, Hyunjin bisa mendapatkan apa saja yang dia butuhkan.

Semua berjalan lancar bagi Hyunjin hingga suatu hari sang kakek mengajaknya bicara empat mata.

"Menikahlah."

"......" Hyunjin langsung panik.

"Kau harus melanjutkan garis keturunan keluarga kita."

"Tapi kek, aku masih kelas 3 SMA."

"Aku tidak peduli yang jelas kau harus menikah dan punya anak secepatnya."

Hyunjin makin panik. Ya kali masih sekolah udah punya anak.

"Untuk sekarang kau bisa mengenalkanku pada pacarmu. Kau punya pacar kan?"

Dengan terpaksa Hyunjin mengangguk berbohong. Aslinya dia gak punya pacar. Kemaren asisten kakeknya bilang Hyunjin bakal dijodohin kalo dia belum punya pacar.

"Baguslah. Besok ajak pacarmu makan malam di rumah ini."

"Apa?? Besok??"

🌸

Hyunjin pikir hidupnya akan berjalan seperti air, tanpa lika liku drama percintaan seperti di dalam novel. Nyatanya sekarang mau tidak mau dia harus punya pacar. Gak tau deh gimana caranya, pusing dia tuh.

Kedua temannya, Junkyu dan Jinyoung tidak membantu sama sekali. Mereka malah menertawakan Hyunjin yang kebingungan mencari pacar dadakan.

"Lagian tampang kayak lo mana ada yang percaya," celetuk Jinyoung.

Bener sih, Hyunjin itu kelihatan bad boy padahal aslinya soft banget, cepet terharu dan rendah hati.

"Kenapa gak bilang aja kalo pacar lo sakit? Diundur gitu makan malemnya," kata Junkyu memberi saran.

"Gue udah ngiyain kemaren. Kakek bilang kalo gak dateng malem ini berarti gue harus dijodohin."

"Masih jaman jodoh-jodohan?" tanya Jinyoung.

"Mana gue tau anjir! Gue aja masih gak nyangka."

"Gini deh, lo maunya sama yang modelan gimana?" tanya Junkyu mencoba membantu.

"Yang bisa diajak kerja sama, soal penampilan urusan belakangan."

Jinyoung dan Junkyu tampak sedang berpikir. Kebanyakan orang yang mereka kenal udah punya pacar. Tiba-tiba Jinyoung menyiku pinggang Junkyu sambil menunjuk seorang pemuda yang melangkah di koridor.

"Dia aja gimana?"

Junkyu memicingkan matanya memperhatikan siapa pemuda itu. Baru kali ini Junkyu melihatnya. Mungkin murid baru dari kelas Jinyoung dan Hyunjin.

"Dia siapa?" tanya Junkyu.

"Kim...Seungmin."

"Murid baru?"

"Iya."

Pemuda itu pun masuk ke kelas sementara mereka bertiga diam mematung. Seungmin memang cantik tapi sangat jutek dan jarang bicara. Entah apa mereka bisa membujuk Seungmin atau tidak.

🌸

"Kim Seungmin!"

Pemuda itu berhenti setelah mendengar seseorang memanggil namanya. Hyunjin berlari secepat yang dia bisa menghampiri Seungmin yang kini sedang memperhatikannya.

"Apa?" tanya Seungmin tanpa memberi jeda pada Hyunjin untuk mengatur napas.

"Gini... Lo ada waktu malem ini?"

"Mau ngajak gue makan malem?"

"Eh? Lo tau dari siapa soal itu?" Kaget dong si Hyunjin.

"Jinyoung. Katanya lo bakal ngasih banyak uang kalo gue mau."

Dalam hati Hyunjin mengumpat. Bukan ini yang Hyunjin mau. Kalo gini caranya udah pasti Seungmin menolak. Siapa yang mau melakukan hal konyol demi uang?

"Gue mau."

Padahal Hyunjin belum nanya tapi udah bilang mau aja. Hyunjin speechless jadinya.

"Lo serius? Cuma makan malem sama kakek gue, gak lebih kok."

Seungmin hanya berdeham sedangkan Hyunjin terlihat gugup. Diliriknya pemuda itu sekilas, iya memang cantik apalagi dari dekat.

"Ngomong-ngomong kita belum kenalan secara resmi. Gue Hwang Hyunjin," kata Hyunjin sambil mengulurkan tangannya. 

"Kim Seungmin," sahut Seungmin tanpa menerima jabat tangan Hyunjin. Ya kebayang gimana saltingnya Hyunjin yang pelan-pelan menurunkan tangannya.

"Gue boleh minta nomer hp lo gak?" tanya Hyunjin sehalus mungkin.

"Boleh."

Akhirnya mereka bertukar nomer hp. Nanti malam Hyunjin akan menjemput Seungmin lalu bersama-sama ke rumah untuk menemui kakeknya. Setidaknya untuk sementara Hyunjin merasa sedikit lega. Seungmin juga tidak banyak bertanya soal maksud Hyunjin. Semoga malam ini semua berjalan lancar.















Hwang Hyunjin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hwang Hyunjin





Hwang Hyunjin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kim Seungmin

Ctrl + S | HyunMin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang