Seungmin takut. Dia tidak bisa konsentrasi bekerja. Pria itu terus memperhatikannya ditambah kedai tersebut sudah mau tutup. Gila! Bisa-bisanya pria itu tetap berada di sana sampai pukul 9 malam.
Sebenarnya tidak masalah jika Seungmin menyuruh pria itu pergi karena kedai akan tutup. Tapi setelah itu apa ada jaminan jika Seungmin akan baik-baik saja di luar? Siapa yang tau jika pria itu mengincar Seungmin sejak awal?
Seungmin berjongkok agar tidak terlihat oleh pria itu lalu pura-pura sibuk membersihkan laci di bawah. Kesempatan itu Seungmin pakai untuk menelpon seseorang.
"Halo?"
"Hyunjin— tolong gue," bisik Seungmin berusaha agar tidak panik.
"Lo di mana sekarang??"
"Gue share lokasi ya."
"Oke, gue ke sana sekarang."
Untuk sementara Seungmin bisa bernapas lega. Sekarang dia hanya perlu mengulur waktu sampai Hyunjin datang.
Menunggu Hyunjin terasa begitu lama bagi Seungmin. Siapa sangka ternyata pria itu justu memutuskan untuk pergi dari sana. Seungmin mengusap dadanya yang sejak tadi terasa sesak. Dia terus berharap agar pria itu pergi.
"Seungmin!"
Akhirnya Hyunjin datang. Dia terlihat ngos-ngosan karena berlari.
"Lo gapapa??"
Seungmin hanya menggeleng. "Tadi ada om-om aneh di sini."
"Dia gak ngapa-ngapain lo kan?"
"Nggak sih tapi dia duduk di sini dari jam 1 siang."
"Itu artinya dia ngincar lo!"
Tiba-tiba pintu terbuka memperlihatkan sosok pria misterius itu. Seungmin langsung bergidik ngeri sedangkan Hyunjin menatap pria itu dengan tidak suka.
"Dia orangnya?" bisik Hyunjin.
"I-iya."
"Maaf Pak, kita sudah tutup," kata Hyunjin dengan tenang.
"Oh tapi tulisannya masih open."
"Saya lupa membaliknya," sahut Hyunjin.
"Kamu tidak pulang?" tanya pria itu pada Seungmin. Terdengar sok akrab dan Seungmin seketika jijik padanya.
"Dia pulang dengan saya." Hyunjin langsung merangkul pundak Seungmin dengan mesra membuat pria itu terdiam.
"K-kau siapa?!"
"Namaku Hwang Hyunjin, pacarnya," sahut Hyunjin dengan angkuh dan tak lupa memberi tatapan tajam agar pria itu takut. "Kenapa masih diam disini? Anda tidak pergi?"
Pria itu merasa terintimidasi dan segera bergegas keluar dari tempat tersebut. Kaki Seungmin lemas dan dia hampir ambruk. Untung saja Hyunjin langsung menahannya.
"Makasih Hyunjin. Kalo gak ada lo mungkin gue udah—"
"Sst jangan bilang yang aneh-aneh. Lo udah selesai kerja kan? Biar gue anter pulang."
Seungmin pun mengangguk lalu membereskan barang-barangnya. Kali ini Hyunjin tidak mengendarai ferrari melainkan mobil lain yang tak kalah mahal. Seungmin sampai heran berapa banyak mobil mewah yang Hyunjin miliki.
"Lo yakin tempat tinggal lo aman? Gue khawatir pria itu tau rumah lo."
"J-jangan bilang gitu dong," gumam Seungmin sambil memeluk ranselnya.
"Kenapa? Kan bisa jadi."
"Sebenernya waktu berangkat kerja gue udah ngerasa diikutin seseorang. Di bus juga kayak ada yang merhatiin gue gitu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ctrl + S | HyunMin ✔
FanfictionBagi Hyunjin, semua tentang Seungmin sangat berarti. ⚠️ bxb, non baku 12-8-2020 s/d 4-10-2020 © 2020 by hwangsoul