3

2.9K 496 46
                                    

Setelah mengetahui fakta bahwa Seungmin juga seorang yatim piatu, Hyunjin jadi semakin peduli pada Seungmin. Seperti pagi ini, Hyunjin terus memperhatikan Seungmin yang baru datang. Pemuda manis itu duduk di bangkunya tanpa mempedulikan sekitar. Dia sama sekali tidak terusik dengan teman-teman sekelas yang terbilang berisik.

"Woi gimana acara semalem? Sukses gak?" tanya Jinyoung sambil menepuk pundak Hyunjin.

"Lancar kok."

"Oh ya? Bagus kalo gitu."

"Ntar pas istirahat kita ajak Seungmin makan bareng juga."

"Kenapa ngajak dia?" tanya Jinyoung bingung. Please tumben banget seorang Hwang Hyunjin ngajakin orang selain dirinya dan Junkyu.

"Gapapa sih."

"Jangan-jangan lo naksir dia ya??"

"Aish nggak bukan gitu!"

Jinyoung malah semakin menggodanya membuat Hyunjin malu.

"Diem gak lo?!" bentak Hyunjin tapi malah semakin membuat Jinyoung tertawa.

Akhirnya mereka beneran makan siang bareng Seungmin. Junkyu dari kelas sebelah juga ikutan nimbrug. Seungmin kelihatan gak nyaman karena selama ini dia selalu makan sendiri. Mereka bertiga membicarakan banyak hal sedangkan Seungmin hanya menjadi pendengar yang baik.

"Pulang sekolah kalian pada kemana?" tanya Junkyu.

"Gue ada bimbel," sahut Jinyoung.

"Gue ikut kakek ke acara amal."

"Orang kaya emang beda ya," celetuk Junkyu. "Kalo Seungmin kemana?" tanya Junkyu antusias sambil menatap Seungmin.

"Kerja part time."

"Di mana tuh?"

"Di tiger sugar deket sini."

"Tempat jualan boba itu kan? Gue mau kesana deh sekalian nongkrong siapa tau dapet minuman gratis."

Seungmin berhenti mengunyah makanannya diikuti oleh cengiran dari Junkyu.

"Bercanda kok, gue bayar nanti bobanya."

Disaat Junkyu dan Seungmin asik mengobrol, Hyunjin justru melamun memperhatikan Seungmin. Dipikirannya Hyunjin membayangkan betapa kerasnya hidup Seungmin. Hyunjin yang selama ini bergelimang harta sekarang dipertemukan dengan Seungmin yang harus bertahan hidup seorang diri. Tanpa disadari Hyunjin meletakkan dagingnya ke atas mangkuk nasi Seungmin. Hal itu tentu saja membuat ketiga pemuda itu bingung.

"Makan yang banyak," gumam Hyunjin yang kembali fokus pada makanannya.

🌸

Acara amal yang dihadiri Hyunjin terbilang ramai. Di sana banyak orang-orang kelas atas yang ikut serta dalam pembangunan panti asuhan bagi anak-anak yatim piatu. Hyunjin sudah sering datang ke acara seperti ini. Dibilang bosan, tentu saja tapi dia tetap ikut daripada mendengar kakeknya mengoceh.

Saat Hyunjin asik menonton anak-anak panti yang sedang menyanyi, seseorang datang menghampirinya. Dia adalah Han Jisung, mantan pacar Hyunjin. Jisung tersenyum ramah yang tentunya membuat Hyunjin goyah. Kenapa mereka harus bertemu di sini?

"Lama gak ketemu. Apa kabar Hwang?"

"Baik. Lo sendiri gimana?"

"Aku juga baik, eh aku mau nunjukin ini," kata Jisung sambil memperlihatkan cincin di jari manisnya.

"Itu..."

"Iya ini cincin pertunangan aku sama kak Minho."

Jisung terlihat bahagia sedangkan Hyunjin hanya bisa pura-pura tersenyum. Rasanya sangat tidak nyaman melihat mantan yang sulit dilupakan sekarang justru sudah bertunangan dengan orang lain.

"Cantik kan?"

"Hm, selamat ya."

"Makasih Hyunjin. Kamu kapan nyusul?"

"Entah. Tapi pasti bakal nyusul kok," jawab Hyunjin berbohong. Dia hanya ingin melindungi diri dengan ucapan ngawurnya.

"Udah punya calon ya?"

Baru saja Hyunjin ingin menjawab, tiba-tiba hp Jisung berdering. Ada telpon dari Minho yang tidak bisa Jisung abaikan.

"Halo kak? Iya aku ke sana sekarang."

"Mau pergi?" tanya Hyunjin begitu Jisung menurunkan hpnya.

"Iya. Aku duluan ya. Sampe ketemu lain waktu Hyunjin!"

Jisung pun pergi sementara Hyunjin masih berdiri mematung dengan pikiran kosong. Kalau diingat-ingat alasan mereka putus adalah karena Jisung lebih memilih cinta pertamanya yang bernama Lee Minho. Jisung berkali-kali minta maaf pada Hyunjin karena sudah menyakitinya. Hyunjin sendiri tidak bisa berbuat apa selain merelakan Jisung hidup bersama orang yang dicintai.

"Aish mood gue jadi hancur gini," kesal Hyunjin sambil mengusap rambutnya ke belakang.

🌸

Pagi ini Hyunjin datang ke sekolah seperti biasa. Dia bukan tipe siswa yang rajin, juga bukan seorang pemalas. Gara-gara kejadian kemarin dia tidak sedang dalam mood yang baik. Harus ada sesuatu yang bisa mengembalikan moodnya.

Tak lama kemudian Junkyu dan Jinyoung datang bersamaan. Junkyu langsung duduk di kursi depan meja Hyunjin tidak peduli jika kelasnya berbeda.

"Tebak semalem gue di mana."

"Di warnet."

"Salah! Gue bareng Seungmin di tiger sugar."

Hyunjin mengangkat sebelah alisnya, "Lo beneran ke tempat Seungmin part time?"

"Iyalah ngapain juga gue bohong," kata Junkyu bangga.

"Biasa Jin si Junkyu kan gabutan," celetuk Jinyoung.

"Sekarang Seungmin mana? Belum dateng ya?" tanya Junkyu sambil melihat sekeliling.

"Belum, bangkunya masih kosong," sahut Hyunjin.

"Kemaren di tempat kerjanya rame banget karena ada promo. Pasti dia kecapean," gumam Junkyu.

Tak terasa bel masuk berbunyi. Junkyu buru-buru kembali ke kelasnya sedangkan Hyunjin terlihat khawatir karena Seungmin belum datang juga. Semua murid sudah duduk di bangku masing-masing sementara bangku Seungmin masih kosong. Hyunjin ingin menelponnya tapi ragu, takut jika Seungmin risih dengan perhatian darinya. Guru yang mengajar pelajaran pertama pun datang dan Seungmin tidak masuk kelas.

Saat jam istirahat, Seungmin pun datang dengan wajah pucat dan langkah yang lesu. Hyunjin dan Jinyoung segera menghampirinya.

"Lo kenapa baru dateng?" tanya Hyunjin berusaha tenang.

"Iya tumben lo telat."

"Gue kecapean trus bangun kesiangan. Tadi habis menghadap guru BK sama wali kelas makanya lama."

"Lo dihukum?" tanya Hyunjin.

"Karena ini pertama kali gue terlambat jadi cuma disuruh nulis surat permohonan maaf."

"Syukur deh," gumam Jinyoung.

"Mau ikut ke kantin gak?"

Seungmin menggeleng menanggapi ucapan Hyunjin, "Gue mau tidur."

"Yaudah kalo gitu. Jangan sampe ileran," kata Hyunjin meledek membuat Seungmin tersenyum tipis.

Baiklah, karena kelas sudah sepi akhirnya Seungmin bisa tidur dengan tenang.

30 menit kemudian bel masuk berbunyi. Seungmin membuka matanya perlahan dan melihat ada sebuah susu pisang dan roti cokelat di meja lengkap dengan sticky note yang menempel di susu.

Jangan lupa isi perut lo

Sepertinya Seungmin tau dari siapa. Dia langsung menoleh ke belakang, ke arah pemuda tampan yang sedang pura-pura sibuk itu. Iya, dia Hwang Hyunjin.





Bersambung

Ctrl + S | HyunMin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang