Setelah dibujuk berkali-kali akhirnya Seungmin bersedia ikut dengan Junkyu. Hyunjin yang sejak tadi mengawasi Seungmin dari jauh pun merasa lega. Sekarang Seungmin-nya bisa tinggal di tempat yang aman.
"Lo bertengkar sama Hyunjin ya?" tanya Junkyu memecah keheningan di dalam mobil.
Seungmin tidak menjawab yang otomatis membuat Junkyu menyimpulkan 'iya'.
"Hyunjin itu butuh waktu lama buat move on dari Jisung. Padahal gue udah seneng karena Hyunjin berhenti merokok. Tapi tadi gue malah lihat dia ngerokok lagi." Oke ucapan Junkyu ini adalah bohong.
"Hyunjin merokok lagi?"
"Iya, kira-kira kenapa ya? Apa ada hubungannya dengan lo?"
Seungmin kembali diam. Dia merasa bersalah karena sudah menyakiti Hyunjin yang begitu baik.
Setelah 30 menit menempuh perjalanan, mereka akhirnya tiba di gedung apartemen Junkyu. Ralat, apartemen Hyunjin. Dengan santai Junkyu masuk ke sana, menaiki lift dan berhenti di depan pintu dengan nomor 203. Nomor yang tidak asing bagi Seungmin.
"Kenapa Kyu?" tanya Seungmin saat menyadari Junkyu yang terlihat panik.
"Junkyu bego! Padahal tadi Hyunjin udah ngasi tau passwordnya. Kenapa gue sampe lupa?!" teriak Junkyu dalam hati memaki dirinya sendiri.
"Eh? Gapapa kok. Bentar ya gue mau nelpon temen dulu," kata Junkyu yang dibalas anggukan oleh Seungmin.
Junkyu menjauh dari Seungmin kemudian menelpon Hyunjin untuk menanyakan password. Untung saja Hyunjin cepat mengangkatnya.
Setelah menelpon Hyunjin, Junkyu kembali menghampiri Seungmin lalu menekan password hingga pintu tersebut berhasil terbuka.
"Akhirnya," ucap Junkyu lega membuat Seungmin heran.
Seungmin masuk ke unit apartemen itu sambil menarik kopernya. Entah kenapa situasi begini terasa familiar.
"Untuk sementara lo bisa tinggal di sini," ucap Junkyu membuyarkan lamunan Seungmin.
"Serius gapapa gue numpang di sini?"
"Serius. Apartemen ini gak pernah gue huni." Iyalah kan punyanya Hyunjin. "Pokoknya lo santai aja, anggap rumah sendiri. Oke?"
Seungmin pun mengangguk membuat Junkyu tersenyum lebar. Senang rasanya tugas yang diberikan Hyunjin bisa berjalan mulus.
"Nah kalo gitu gue pulang dulu ya. Lo harus istirahat, besok kan sekolah."
"Iya. Makasih banyak Junkyu."
Kini hanya ada Seungmin di tempat tersebut, sedang melihat sekeliling kemudian melangkah ke arah sofa untuk beristirahat. Terlalu banyak hal yang terjadi dalam sehari, mulai dari menyampakan Hyunjin, pergi dari Gong Palace dan berakhir di apartemen ini. Entah kenapa Seungmin jadi kepikiran Hyunjin. Bagaimana dia bisa bertemu Hyunjin besok? Pasti akan sangat canggung.
"Nggak. Mending sekarang beres-beres dulu," gumam Seungmin berusaha mengembalikan kesadarannya.
🌸
Seperti yang Seungmin duga, hari ini dia dan Hyunjin seolah tidak saling mengenal. Meski berpapasan, tidak ada yang menyapa. Jinyoung dan Junkyu tentu saja terlihat bingung.
"Lo sama Seungmin kenapa?" tanya Jinyoung.
"Tau nih dari kemaren bilang mau cerita tapi gak jadi mulu," celetuk Junkyu.
"Gak ada yang perlu diceritain."
"Gimana kalo kakek lo nanyain Seungmin?"
Hyunjin terdiam mendengar pertanyaan Jinyoung. Benar juga, dia tidak memikirkan soal itu. Kakeknya tidak tau jika hubungan Hyunjin dan Seungmin merenggang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ctrl + S | HyunMin ✔
FanfictionBagi Hyunjin, semua tentang Seungmin sangat berarti. ⚠️ bxb, non baku 12-8-2020 s/d 4-10-2020 © 2020 by hwangsoul