Sequel

3.3K 389 40
                                    

Sore ini hujan turun dengan deras. Sepertinya hujan tersebut akan terus berlangsung sampai malam. Bagaimana dengan Seungmin yang memiliki trauma terhadap hujan?

Seungmin baik-baik saja sekarang. Dia sudah tidak takut lagi karena Hyunjin selalu berusaha membantu Seungmin untuk menyembuhkan traumanya.

"Jin..."

"Kenapa sayang?"

"Dingin," kata Seungmin manja sambil membenamkan wajahnya ke dada Hyunjin.

Hyunjin hanya tersenyum kemudian memeluk Seungmin dengan erat. Mereka baru saja selesai melakukan hubungan intim. Keadaan mereka masih tanpa busana, hanya berbalut selimut yang sama dan tubuh yang berkeringat.

Sudah hampir setahun berlalu sejak mereka bertunangan. Semua terjadi begitu saja seperti mimpi. Mereka juga tinggal bersama di Gong Palace karena Hyunjin ingin memberi yang terbaik untuk Seungmin.

Soal pendidikan, mereka kini sudah menjadi mahasiswa. Seungmin berhasil lulus tes masuk perguruan tinggi incarannya berkat usaha keras belajar siang dan malam. Hyunjin sebenarnya tidak mengincar perguruan tinggi manapun tapi begitu tau Seungmin diterima di universitas Y, Hyunjin jadi uring-uringan sendiri karena harus beda kampus. Makanya jangan heran jika Hyunjin sering mampir ke kampus Seungmin hanya sekedar untuk menemui tunangannya itu.

Lalu bagaimana soal biaya hidup dan kuliah Seungmin? Tenang saja, semua sudah ditanggung oleh Hyunjin. Awalnya Seungmin merasa tidak enak tapi Hyunjin bilang Seungmin bisa mengembalikan uang itu jika sudah sukses nanti. Itupun Hyunjin tidak memaksa, lagipula cepat atau lambat mereka akan menikah. Yang jelas hidup mereka baik-baik saja sekarang.

🌸🌸🌸

"Hyunjin, anterin beli isi dapur yuk," kata Seungmin sambil memakai hoodie kuning pemberian dari Hyunjin.

"Udah mulai menipis ya?" tanya Hyunjin yang tidak bisa menahan gemas melihat tunangannya pagi ini.

"Iya. Aku juga mau nyoba bikin pancake lagi."

Jadi beberapa hari yang lalu Seungmin belajar membuat pancake. Sayang sekali hasilnya tidak memuaskan. Pancake-nya gosong membuat Seungmin kehilangan kepercayaan diri. Meski begitu Hyunjin tetap memakannya dan tidak pernah bosan memuji Seungmin.

"Tapi sebelum belanja kita cuci mobil dulu ya."

Seungmin hanya mengangguk penuh semangat sementara Hyunjin berdiri dari sofa lalu melangkah ke kamar untuk berganti pakaian.

Agenda mereka di hari Minggu ini dimulai dengan ke tempat pencucian mobil, ke supermarket, lanjut dengan makan siang entah di mana lalu kembali ke apartemen untuk membuat pancake.

Saat berada di supermarket, mereka sudah seperti pasangan yang baru menikah. Hyunjin mendorong troli sedangkan Seungmin sibuk memilih bahan makanan yang ia butuhkan. Hyunjin terlihat senang menemani Seungmin belanja, tidak seperti pasangan suami istri yang dilihatnya tadi. Suaminya hanya mengeluh minta supaya istrinya tidak berlama-lama padahal istrinya sibuk sendiri tidak dibantu sama sekali. Hyunjin tidak akan seperti itu, dia sudah berjanji pada dirinya sendiri.

"Hyunjin kamu kenapa bengong?" tanya Seungmin yang ternyata sudah berjarak cukup jauh darinya.

"Gapapa kok," sahut Hyunjin yang kemudian kembali melangkah untuk menghampiri Seungmin.

🌸🌸🌸

Setelah mengisi perut dengan hidangan khas korea di restoran tadi, sekarang Seungmin sudah siap untuk membuat pancake lagi. Kali ini Hyunjin ikut menemani Seungmin meski hanya duduk di pantry. Awalnya Seungmin merasa gugup karena ada Hyunjin yang memperhatikan, tapi lama kelamaan dia mulai terbiasa.

"Semangat sayang," kata Hyunjin yang semakin membuat Seungmin percaya diri.

Karena sudah hapal cara membuat adonan, Seungmin bisa melalui tahap ini dengan lancar. Sekarang kendalanya hanya saat memasak adonan tersebut di teflon. Seungmin harus fokus pada pengaturan api, jangan sampai kejadian beberapa hari yang lalu terulang kembali.

Sebenarnya Hyunjin ingin menghampiri Seungmin tapi dia tidak ingin mengalihkan konsentrasi pemuda manis itu. Akhirnya Hyunjin hanya bisa memperhatikan punggung Seungmin sambil menopang dagu.

Seungmin terlihat gugup saat membalikkan pancake setengah matang itu. Dia takut hasilnya tidak memuaskan lagi. Tapi begitu dibalik, ternyata tidak gosong! Warnanya terbilang cantik seperti pancake lain di luar sana.

"Hyunjin aku berhasil! Nggak gosong lagi!!" seru Seungmin kegirangan membuat Hyunjin ikut tersenyum lebar.

"Beneran?? Coba aku lihat," kata Hyunjin sambil berdiri lalu melangkah mendekati Seungmin.

"Gimana? Keliatan enak kan??"

"Iya kali ini gak gosong lagi. Kamu makin jago aja bikinnya," kata Hyunjin sambil mengusap puncak kepala Seungmin.

Seungmin pun tersipu malu dan kembali fokus pada pancakenya. Wanginya enak sekali membuat Seungmin ingin cepat-cepat mencobanya.

Akhirnya setelah melalu proses yang lumayan menegangkan, Seungmin berhasil menyajikan pancake sempurna untuk Hyunjin. Hyunjin minta supaya pancakenya diberi topping es krim vanilla sedangkan Seungmin menghias pancakenya sendiri dengan selai cokelat serta tambahan buah kiwi dan stroberi.

"Gimana?? Enak gak??" tanya Seungmin antusias.

Hyunjin hanya mengangguk karena memang seenak itu.

"Kok diem aja sih?"

"Enak sayang. Saking enaknya bikin aku gak bisa komentar apa-apa."

"Beneran?? Fiuh lega rasanya."

Hyunjin kembali menyantap pancake itu tak lupa mengacungkan jempol untuk memuji Seungmin.

"Nanti aku bakal bikinin buat kakek juga."

"Iya harus itu," sahut Hyunjin.

Melihat Hyunjin makan dengan lahap menjadi kebahagiaan tersendiri bagi Seungmin. Rasanya Seungmin sudah kenyang hanya dengan melihat hasil karyanya yang terbilang sukses.

"Kenapa kamu gak makan?" tanya Hyunjin.

"Nanti aja. Gak tega juga makan pancake secantik ini."

Hyunjin hanya tersenyum kemudian menepuk pahanya sendiri sambil berkata, "Duduk sini."

"Eh? Mau ngapain?"

"Sini dulu nanti aku kasih tau."

Dengan polosnya Seungmin mau saja duduk dipangkuan Hyunjin. Duduknya menyamping tak lupa Seungmin mengalungkan lengannya di leher Hyunjin.

"Aku suapin ya?"

Wajah Seungmin langsung memerah begitu mendengar pertanyaan Hyunjin. Tanpa menunggu jawaban Seungmin, Hyunjin langsung menyuapi sepotong pancake ke mulut Seungmin. Dengan perlahan Seungmin mengunyahkan membuat Hyunjin semakin gemas.

"Lagi?"

Seungmin hanya mengangguk. Hyunjin pun kembali menyuapi Seungmin. Kali ini bukan pancake melainkan es krim vanilla yang mulai mencair.

Belum sempat Seungmin menelannya, Hyunjin sudah lebih dulu menempelkan bibirnya pada bibir Seungmin. Dengan perlahan Hyunjin melumat bibir Seungmin sehingga dia bisa merasakan manisnya es krim vanila yang kini berpindah ke mulutnya. Ciuman mereka semakin dalam karena Seungmin juga lebih erat memeluk Hyunjin.

"Aku cinta kamu," bisik Hyunjin saat tautan bibir mereka terlepas.

"Aku juga cinta kamu," balas Seungmin malu-malu sambil menempelkan keningnya pada kening Hyunjin.

Kedepannya hari-hari bahagia seperti ini akan terus menghiasi kehidupan mereka. ❤️




END

Ctrl + S | HyunMin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang