Chenmin

373 14 0
                                    

"Kau datang?"

"..."

"Aku tahu kau sangat membenciku"

"..."

"Aku tidak pernah menyangka kau akan berbuat seperti ini"

"Harusnya aku yang berkata seperti itu, Minseok-ssi"

"Ne ne...aku faham. Kau pasti membenci diriku kan? Tak perlu sungkan untuk mengungkapkan apa yang ada dihatimu itu"

"..."

"Jangan hanya berdiam disitu, Jongdae-ssi"

"Lalu apa yang harus aku lakukan? Menyerang orang yang selama ini aku percayai? Menyerang orang yang selama ini aku lindungi? Dan menyerang orang yang selama ini aku cintai?"

Minseok tersentak mendengar pertanyaan Jongdae yang terakhir.

"Dari awal seharusnya kau membuang jauh-jauh perasaan itu, Jongdae-ssi"

"Wae?"

"Karena dari awal kita memang tak seharusnya bertemu"

Dan sekarang Jongdae yang tersentak dengan ucapan Minseok.

"Kau menyesalinya?"

"Tidak, aku tidak menyesalinya. Hanya saja, jika dari awal kita tidak bertemu maka sekarang kita bisa hidup bahagia dengan pilihan masing masing tanpa harus memikirkan klan dan bangsa kita"

"Kau berucap seolah itu adalah hal yang mudah, Minseok-ssi"

"Itu memang mudah, tetapi sayangnya itu telah berlalu"

Keheningan menyelimuti mereka beberapa menit sebelum akhirnya mereka berdua saling menyerang.

"Aku mempunyai suatu rahasia yang tak pernah kau ketahui"

Ucapan Minseok barusan menghentikan acara serang menyerang mereka.

"Rahasia?"

"Kau ingin ku beritahu?"

"Apa itu?"

Minseok tersenyum sangat manis, walau ia seorang namja tetapi perawakan dan wajahnya mirip seorang yeoja.

Minseok kembali menyerang dengan tenang, membuat heran Jongdae. 'Tidak biasanya dia menyerangku dengan tenang, ada apa dengannya?' inner Jongade

"Kau akan mengetahuinya setelah ini berakhir"

"Aku menunggu"

Tanpa sadar ucapan Jongdae barusan memengaruhi masa depannya, walau diselimuti kabut dendam tetapi matanya tidak bisa berbohong. Menangis, itu yang sedang dilakukan Jongdae.

"Cengeng!" Ejek Minseok

Mereka masing saling menyerang, mereka memulainya di sebuah hutan yang sering disebut hutan kematian. Dan dibawah sinar bulan yang menerangi keduanya.

Dari tadi Jongdae hanya menghindar dari serangan Minseok.

2 jam terlewati tanpa ada luka sedikitpun dari mereka berdua.

Minseok melihat bahwa Jongdae memegang sebuah belati khusus untuk membunuh bangsanya. Ia tersenyum kembali dan mulai berlari kearah Jongdae.

Jongdae yang terkejut tidak sempat menghindar, ia mengira Minseok akan menebasnya jadi dengan refleks ia mengayunkan belati yang ada di tangan kirinya. Namun perkiraannya salah.

Minseok semakin cepat berlari sambil tersenyum. Dan....



















































Oneshoot -EXO COUPLE- NC (Slow Up)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang