Satu Sekolah

793 100 27
                                    

Yuyuina~ Hima udah dimana?Aku udah di lapangan, nunggu kamu nggak muncul-munculNggak telat kan?Sekarang hari pertama loh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yuyuina~
Hima udah dimana?
Aku udah di lapangan, nunggu kamu nggak muncul-muncul
Nggak telat kan?
Sekarang hari pertama loh

_____

Beberapa pesan masuk, membuat benda berbentuk pipih itu bergetar di atas nakas. Jika ditanya Himawari masih tidur atau tidak, maka jawabannya tidak. Gadis itu sudah siap dan rapi. Tinggal berangkat pergi ke sekolah barunya. Tentu gadis itu tidak akan lupa dengan hari ini, ---hari Senin. Hari di mana dirinya masuk sebagai murid baru kelas 10.

Hinata---sang Mama sudah menyahuti namanya dari bawah. Gadis itu hanya tersenyum senang. Hari ini juga bukan hanya masuk sekolah yang membuatnya bahagia, melainkan sang Ayah ada di rumah. Dia mengambil libur beberapa hari.

"Jangan lupa bawa payung takut sore hujan. Jangan lupa bawa minum, pensil, penghapus? Bukunya udah di siapin belum? Jangan sampai kelupaan. Alat tulis itu penting." Hinata memasukan bekal ke dalam tas.

"Hima terus. Aku nggak?" tanya seorang cowok berseragam tengah duduk dan melahap sarapannya. Itu Boruto. Kakak Himawari yang umurnya dua tahun lebih tua. Dia satu sekolah. Dan itu, membuat Hima sebal.

Alasannya; Himawari sebagai anak bungsu dan perempuan sangat di kekang. Dia tidak boleh bermain bersama laki-laki sebelum berumur delapan belas tahun. Dan dia tidak boleh pulang larut malam tanpa izin.

Sepertinya, masa SMA Hima tidak akan sebahagia orang-orang.

"Iya-iya. Abang juga. Alat tulis udah di siapin? Kamu hari ini ekskul. Bawa vitamin, nggak? Ah, baju ganti?" Hinata mondar-mandir menyiapkan sesuatu yang diperlukan untuk si sulung. Sedang sang Ayah? Dimana dia?

Tentu saja tidur. Memangnya apa lagi?

Selesai makan dan berpamitan, kedua insan Adik dan Kakak ini berjalan beriringan hingga sampai di gerbang sekolah. Tidak ada yang istimewa. Hanya akademi yang yang berdiri dua tingkat dengan lapangan di tengahnya.

Sampai matanya menemukan seseorang yang istimewa.

Dia ---Inojin. Insan yang ditemuinya kemarin pagi. Dia berjalan di depan sana dengan satu orang lelaki dan satu gadis.

Gadis itu, pacar kakaknya. Namanya Sarada.

Himawari tersenyum sumringah sambil berlari kecil kearah mereka. "Kak Ara!" sahut Hima membuat ketiganya menoleh.

'Kak Ara' adalah panggilan Hima untuk Sarada. "Eh, Hima? Cie. Jadi kelas sepuluh nih." Dia tersenyum mendapati Hima kini sudah berada tepat di depannya. "Iya dong, Kak." Hima tersenyum lebar, kemudian menoleh pada lelaki dengan kulit putih pucat tengah mendelik dirinya dengan mimik cuek. "Kak Inojin, ya? Yeay, kita satu sekolah!" teriak Hima girang.

Inojin tidak menanggapi. Dia memilih pergi mendekati Boruto. "Cepet. Kita harus ngurus MOS." Dia mengajak dengan suara dingin pada Boruto. "Oke. Sar, ayok. Lo juga harus bantu. Dek, lo tahu lapangannya kan? Gue ke sana duluan."

InoHima | 10 Days I Love You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang