Festival [2]

436 59 84
                                    

Inojin Yamanaka berdiri di depan toko penjual topeng

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Inojin Yamanaka berdiri di depan toko penjual topeng. Ada banyak motif topeng yang berjejer di dalam. Sebenarnya, Himawari sudah membawa dua topeng untuk dirinya dan Inojin. Tapi lelaki itu keras kepala, ingin memilih sendiri topeng untuk di pakainya pada pesta malam ini.

Mask party.

Sejujurnya, mask party tidak cocok untuk Hima datangi. Karena terlalu banyak orang dewasa yang bisa saja berfantasi di sana.

Lelaki itu diam memandangi Hima yang tengah cemberut. Dia tahu kenapa gadis itu menekuk muka masam. Karena tadi Inojin berhasil membuat Hima kesal dengan meninggalkannya di danau. Dia hanya bermaksud ingin Hima merasakan apa yang lelaki itu rasakan ketika Himawari hilang tiba-tiba.

"Yang ini, bagus?" tanya Inojin menunjuk topeng kucing. Himawari menaikan kedua bahunya acuh. "Yang ini?" lelaki itu menunjuk lagi topeng lain, dan hanya dibalas mengangkat kedua bahunya lagi dari Hima.

"Kalau lo marah gini, gue mending balik. Nggak usah jadi pergi ke pestanya." Inojin berujar sembari membuang muka.

Himawari mendengus. "Tuh, Kakak mah, pundung."

"Habis, lo-nya marah mulu."

"Siapa yang nggak marah kalau ditinggalin kayak gitu?"

"Lo pikir tadi gue juga nggak marah?"

Himawari tidak menjawab. Dia diam dengan bibir yang masih dinaikkan. Akhirnya, Inojin sendiri yang kepayahan melihat Hima bisa semarah ini. Dia baru tahu, orang asik seperti Hima jika marah itu memilih menyembunyikan kata-kata.

Di mata Inojin, marahnya Hima adalah anugrah. Kapan lagi dia bisa melihat wajah Hima cemberut dengan begitu lamanya?

"Perlukah gue minta maaf?" tanya Inojin membalikan badan agar bisa menatap Hima. Gadis itu menunduk, sebelum akhirnya mendongak menatap manik aqua Inojin.

"Tumben ngaku salah?" tanya Hima.

Lelaki itu menghela napas kesal. "Emang cewek pada dasarnya susah banget dimengerti."

"Kakaknya aja yang nggak peka."

"Peka? Gue harus peka gimana?"

Peka sama perasaan aku. Oke, ini valid.

"Peka kalau bentar lagi pestanya mulai! Kakak malah diem di sini milihin topeng, padahal aku udah bawa dua topeng. Terus tadi ninggalin, ah. Kakak nyebelin!" Gadis itu ikut mendengkus, kemudian membuat angin di dalam mulut.

Diam-diam Inojin menarik senyum.

Himawari Uzumaki, gadis ceria yang Inojin tahu memiliki suara nyaring pemekak telinga. Seruannya yang kadang menggema, membuat debaran tersendiri dalam dada. Apalagi yang belum Inojin percaya? Apalagi yang belum lelaki itu yakini?

Semuanya sudah terjawab, bukan? Bahwa Inojin juga suka Hima.

Faktanya, diamnya Inojin membuat Hima tidak mau menyerah. Dia ingin secara langsung tahu Inojin menolaknya, walau secara cuma-cuma sekalipun itu.

InoHima | 10 Days I Love You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang