Meluruskan

353 61 42
                                    

"Kak Inojin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kak Inojin ... kenapa?" Himawari ikut bertanya. Kini dia lebih penasaran ketika Haru menarik senyum. Lagi-lagi, gadis itu kembali meminta maaf. Sebenarnya, apa yang terjadi? Himawari jadi kebingungan. Jika sama-sama salah, tolong jelaskan Hima secara rinci apa masalah yang keduanya buat.

"Aku nggak maksud buat nikung kamu, Hima," Akhirnya Haru bersuara walau sedikit parau. "Aku cuman mikir, mungkin aku juga bisa kayak kamu. Bisa kayak kamu yang penuh warna. Bisa kayak kamu yang ceria." Gadis itu menghela napas.

Himawari mengerutkan kening. "Maksud kamu?"

"Aku tadi nemuin Kak Inojin buat minta maaf. Karena pura-pura suka sama dia. Karena jadi penghalang kamu buat suka Kak Inojin. Aku bilang, dia beruntung punya kamu, Hima. Aku minta Kak Inojin buat jaga kamu, jangan sakitin kamu."

Deg

Kita sama-sama salah paham?

"Kenapa kamu lakuin itu?" Hima bertanya dengan nada sarkastik. Membuat Haru sedikit tersentak. "Aku juga minta maaf, karena kamu berjuang. Aku pikir, kamu sakit hati karena aku lebih dekat Kak Inojin. Tapi ternyata, kamu cuman pura-pura suka."

Haru menggeleng, "Bukan. Bukan gitu maksudnya,"

"Apa?"

"Aku, ikut suka Kak Inojin karena lihat kamu. Kamu jadi lebih berwarna ketika berjuang untuk dapatin hati Kak Inojin. Kamu yang mudah tersenyum karena alasan seseorang. Kamu bahagia, karena ada yang kamu buat alasan untuk bahagia itu sendiri," Haru membuang napas sumbang. "Aku ... juga pengen kayak gitu."

"Bahagia bukan hanya karena alasan. Bahagia bukan hanya karena ada seseorang yang buat kamu bisa senyum. Bahagia nggak kayak gitu, bahagia nggak semuanya harus karena alasan seseorang." Himawari menggigit bibir bawahnya. Dia tidak bermaksud berbicara seperti itu di depan Haru. Dia hanya ingin tahu, kenapa Haru berbuat seperti itu pada Inojin? Tidakkah Haru tahu bahwa Hima begitu memperdulikan perasaanya ketika tengah dekat dengan Inojin?

"Kita sama-sama manusia. Kita bisa cerita apa yang kadang buat kita terpukul. Kamu pasti ada sebab lain kan, selain itu?"

Haru menghela napas. "Aku iri," gadis itu menjawab sedikit ketus. "Aku iri sama kamu yang punya segalanya. Kamu punya keluarga yang lengkap, punya Kakak yang baik, teman yang banyak, bahkan ... Kak Inojin, kamu punya."

Apa Hima sesempurna itu di mata Haru? Apa Hima seberuntung itu di mata Haru? Apa Haru tidak berpikir pada perasaan Hima yang sebanarnya? Kenapa jika seseorang selalu bahagia itu nampak salah di mata orang-orang? Apakah selalu sedih adalah yang terbaik untuk di anggap manusia? Sekejam itu kah hidup? Himawari bertanya-tanya dalam benak.

Himawari menghela napas lagi. "Kamu salah."

Haru menoleh, dengan kedua alis terangkat. "Kamu salah kalau ngira setiap orang yang kelihatannya ceria itu selalu bahagia. Kita manusia, kita bisa simpen luka. Bohong namanya kalau kita nggak punya masalah. Tuhan itu adil--"

InoHima | 10 Days I Love You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang