Benda langit

558 76 39
                                    

Dear Inojin Yamanaka,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dear Inojin Yamanaka,

Kamu tahu rembulan?
dia yang menerangi bumi dikala gelap menghampiri
Dia yang memberi suasana bahagia ketika malam menjadi saksi duka
hati dalam lubuk ini terluka, ketika mengingat namamu di kagumi seorang dia

Himawari Uzumaki tersenyum kecut. Malam ini terasa begitu dingin. Entah kenapa, ada rasa dalam dada seperti bahagia dan --sakit. Kenapa nama yang baru saja dikenalinya sangat melekat dalam ingatan Hima?

Dia menelan ludah sebelum kembali menulis. Kini lantunan piano dari ponselnya membantu Himawari membuka dunianya, --tulis menulis. Dia suka menulis puisi. Dia suka seni. Apa yang Hima rasakan, jika berat di ucapkan maka dia tulis dalam buku. Sederhana, bukan?

Bulanku,
Katakan padanya agar tidak pergi
Katakan padanya agar aku dekat dengan peduli
Katakan agar kami bisa berdua,
bersama melalui bahagia dan nyeri

Gadis itu mendengus pelan. Kini kepalanya mendongak ke atas, menatap sang bulan yang tengah bersinar di atas sana. Bulan kali ini sangat terlihat jelas dan cukup besar. Apa malam ini bulan purnama?

Ah. Malam yang dingin dan sunyi seperti ini, dia sedang apa di sana? Himawari menatap sendu sang bulan seraya menarik kedua sudut bibirnya. Berbagai pertanyaan muncul, apa dia bisa jadi seseorang yang membuat Inojin bahagia? Apa dia bisa menjadi gadis dalam lubuk hatinya?

Apakah salah, jika seorang perempuan berusaha pada hati yang tidak peka?

Namun, ingatkan aku agar tidak terlalu berangan
Karena yang disayangkan bisa saja pergi
pada hati yang lebih nyaman
Tapi, apakah hanya dengan nyaman bisa bertahan?

bulan, tolong katakan tidak padaku

Himawari menutup buku diary hitam miliknya. Setelah dia rasa cukup mencurahkan segala rasa, gadis itu memilih berdiri. Dia mengambil jaket tebal berwarna kuning di lemari dan bergegas keluar kamar.

Saatnya nyanyi!

***

Gadis dengan surai indigo pendek berlari menyusuri jalan kota menuju rumah gubuk di hutan belakang. Dia baru ingat, hari ini adalah hari Senin.

Matanya mencari sebuah gubuk di dalam tribun pepohonan. Berharap matanya menemukan api unggun yang sedang menyala. Dia tidak lupa, hanya samar-samar mengingat tempat ini.

Bibirnya menarik senyum ketika dia mendengar suara anak-anak bernyanyi.

"Aku ingin, terbang dan menari~"

Saat suaranya semakin jelas, Himawari Uzumaki berlari kecil, dan membulatkan matanya senang ketika mendapati tiga orang anak kecil duduk melingkari api unggun yang menyala. Mereka memegang gitar, sembari menyanyi.

InoHima | 10 Days I Love You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang