Sesampainya di rumah, netra biru laut itu menatap rumahnya yang kini hening --sepi tidak ada siapa-siapa selain dirinya seorang. Kemudian kakinya berjalan maju, mendekati dapur. Dia mendelik kearah kulkas, dan tepat sekali, ada secarik kertas tertempel di sana.
Mama ke kantor ayah dulu. Kamu main aja ke rumah bibi Ino, soalnya dia yang minta kamu buat bantuin anaknya jagain toko. Jangan ngerepotin, makanan udah Mama siapin di meja, sayang mama muah
Mama
Himawari Uzumaki menarik senyum. Mamanya itu terkadang menyebalkan karena terlalu khawatir, tetapi terkadang menjadi perantara bahagianya dia dengan satu insan yang kini menempat di hatinya. Inojin Yamanaka. Hm, apa nanti marganya akan berubah juga?
Seperti, Himawari Yamanaka misalnya? Lalu, apa nama yang cocok untuk anak Hima dan Inojin nanti?
Hino Yamanaka, hm?
Ah, tiba-tiba wajahnya memerah sempurna. Kenapa malah memikirkan hal yang belum pasti begini sih? Menyebalkan sekali pikirannya ini. Tidak mau berkhayal semakin jauh, cepat-cepat kakinya melangkah naik ke lantai dua menuju kamarnya.
Kita ke rumah calon suami!
***
Himawari berdiri di depan pintu rumahnya dengan tubuh di balut sweater hoddie hitam, rok pendek selutut merah marun dan sepatu kets hitam. Entah kenapa, pakaian yang di pakainya kini gelap-gelap. Padahal hidupnya sudah sangat berwarna.
Dia menarik kedua sudut bibirnya, ketika mendapati kontak Inojin kondisi online. Apa dia mulai mengganggu Inojin sekarang? Tapi, pemuda itu pasti sedang sibuk.
Himawari Uzumaki
Halo, ada yang butuh bantuan?
______Di sebrang sana, pemuda Yamanaka tengah sibuk menyapu lantai yang berserakan daun. Dia sedikit kewalahan, begitu mengetahui ayahnya ada kelas mengajar melukis sore ini. Pantas saja, mamanya meminta gadis itu datang untuk membantu. Tugasnya cukup banyak. Mulai dari menjaga toko hingga sore tiba, kemudian kelas melukis yang kini papanya tidak bisa mengajar padahal keadaan genting, dan malam mengantar pesanan ke perbatasan.
Merepotkan sekali.
Dia mengelus keningnya yang mulai bercucuran keringat. Netra aqua miliknya mendelik ke segala arah. Belum ada pembeli yang datang, tetapi bunga-bunga harus dia potong membentuk tangkai-tangkai cantik. Itu cukup menambah tugasnya.
Sebelum dia mengibaskan sapunya kembali, netra aqua itu mendapati ponselnya bergetar. Ada pesan masuk.
Ya, dari gadis itu tentunya.
Himawari Uzumaki
Disini ada yang lagi free.
Yakin nggak butuh bantuan?Inojin tersenyum meremehkan. Dia menyimpan sapu di sudut ruangan, kemudian berkacak pinggang.
KAMU SEDANG MEMBACA
InoHima | 10 Days I Love You
Diversos"Kak Inojin, mau jadi pacar aku nggak?" *** Himawari Uzumaki mencintai seorang Inojin Yamanaka yang begitu disukai banyak orang. Dirinya tahu, mencintai seseorang seperti Inojin dengan sikap cenderung 'tidak peka' dan peduli adalah rasa sakitnya. Ta...