Real Game

4 1 0
                                    

Hai guys... Long time no see..

As always sorry for typo..

Happy reading..

***

Mingyu POV

Saat ini aku berada dimobil polisi bersama Kevin dan Jacob. Kedua pria itu tak kalah cemas memikirkan nasib sahabat mereka yang berada diujung jurang.

Aku masih setia mendengarkan suara langkah kaki Adel yang terekam dari alat penyadap yang kupasang. Opsir Yoon mengemudikan mobilnya dengan kecepatan yang luar biasa. -Bayangin aja waktu lagi kejar-kejaran sama penjahat.-

Tiba-tiba terdengar teriakan Adel yang membuat kami panik. Opsir Yoon semakin menekan pedal gasnya menuju lokasi berdasarkan gps ponsel Adel.

Saat akan memasuki jalanan kecil, mobil ini berpapasan dengan sebuah taksi. Aku yakin taksi itulah yang membawa Adel ke tempat persembunyiannya Miss Mery.

Setelah kurang lebih 100 meter, kami menemukan sebuah bangunan bekas pabrik. Pihak polisi langsung melakukan penyebaran anggota keseluruh penjuru gedung.

Samar-sama aku mendengar pertengkaran dari dalam. Secepat mungkin polisi itu berjalan masuk. Begitupun dengan aku, Kevin serta Jacob.

Terlihat Miss Mery sedang mengacungkan senjatanya kearah Adelia yang posisinya saat itu tergantung terbalik. Aku cukup shock melihatnya.

"BACOT LO HAN!!"

Bersamaan dengan teriakan Miss Mery, Opsir Yoon menembak tangan Miss Mery hingga pistol itu terlepas. Setelahnya Opsir Yoon juga menghadiahkan sebuah timah panas di kakinya hingga wanita itu tak bisa kabur.

Namun sayang, Miss Mery berhasil menekan pelatuknya. Beruntung tembakan itu hanya mengenai lengan kirinya. Secepat mungkin aku mendekat Adelia yang mulai kesakitan.

Dengan bantuan kursi, Jacob berhasil melepas ikatan kaki Adel. Sedangkan aku dan Kevin bertugas menangkap tubuh Adelia. Setelahnya Jacob bergegas menelepon ambulans.

***

Other side

Rosie dan Felix masih mengikuti Arvika yang tampak terburu-buru meninggalkan sekolah. Dengan mobil Lucas, mereka berempat -ditambah Eric- mengikuti taksi yang membawa gadis itu.

Mereka mulai was-was saat taksi itu memasuki wilayah sepi penduduk. Saat mendekati sebuah jalan kecil, 2 buah ambulans tiba-tiba menyalip mobil Lucas.

Rosie dan yang lain hanya saling menatap kebingungan. Sampai akhirnya taksi itu memasuki jalan yang dilalui ambulans tadi.

Tiba-tiba mobil itu mendadak berhenti. 50 meter dari kerumunan mobil polisi dan ambulans. Secepat mungkin Arvika keluar dari taksi dan berusaha kabur.

Felix tak membiarkan hal itu terjadi. Usai memarkirkan mobilnya, pria itu berlari mengejar Arvika. Aksi kejar-kejaran terjadi diantara mereka. Hingga akhirnya gadis itu tersandung sebuah akar dan jatuh.

Felix bergegas menahan lengan Arvika dan menyeretnya menuju kerumunan polisi tadi. Beberapa kali gadis itu memberontak. Namun, gagal karna cengkraman Felix cukup kuat.

"Permisi pak polisi. Saya temannya korban. Dan saya berhasil membawa kaki tangan pelaku. Dan saya selalu siap kapanpun untuk dipanggil sebagai saksi."

"Terimakasih atas kerja samanya."

Mobil polisi pun mulai menjauh. Membawa Miss Mery dan Arvika. Dari dalam gedung, Mingyu keluar dengan pakaian yang berlumuran darah menuju ambulans. Rosie pun segera mendekat.

DestinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang