Part 19

539 38 1
                                    

Makan siang mereka berjalan dengan lancar tanpa ada gangguan lagi dari wendy, setelah makan ahjusii kembali ke kantornya akan tetapi ia meminta y/n menemaninya sebentar. Sejak keluar dari parkiran hingga masuk dalam kantor ahjusii tak melepaskan gandengannya bahkan membuat orang kantor sangat heran orang sedingin itu bisa jatuh cinta juga.. y/n berbisik kepada ahjusii karena tidak enak jadi perhatian para karyawan tetapi ahjusii masa bodo dan tak memperdulikan..

Ahjusii akan masuk ke ruangan tiba-tiba ada yang menyapanya

"Yonggi hyeong!!" - junhee

"Oppa.." - y/n

"Ohh junhee"- ahjusii

"Aigoo mesranya kalian.." - goda junhee. Ahjusii pun langsung melepas gandengannya dan membuat y/n kaget, mungkin ahjusii malu karen junhee keluarga y/n..

"Ada apa kemari jun?" - ahjusii

"Tadi menemui presdir min, tapi hanya sebentar katanya beliau besok mau ke luar negeri" - junhee

"Tapi urusan sudah selesai?" - ahjusii

"Belum, makannya aku kemari, aku disuruh menemuimu untuk keputusan final, sepertinya kau akan sepenuhnya jadi penerus presdir min  hyeong haha" - junhee

"Haha kau ini, bukankah kau juga penerus presdir park? Ayo masuk" - ahjusii

"Tentu saja hyeong..aku ini putra satu-satunya ayahku.." - junhee dengan wajah mengancam kepada y/n. Melihat raut wajah oppanya barusan y/n terkejut, biasanya junhee oppa hanya menampilkan wajah tengil dan iseng tetapi baru kali ini ia melihat wajah mengerikan penuh ancaman dari oppa tirinya itu.

(Astaga, apakah oppa terancam dengan keberadaanku? Dia tak perlu seperti itu, aku saja bukan anak yang dianggap kok)- dht y/n.

"Ngapain diam..masuk y/n!!" - ahjusii membubarkan lamunan y/n.

"Nee ahjusii .." - y/n

Di dalam kantor ahjusii dan junhee membicarakan tentang proyek kerjasama perusahaan sedangkan y/n yang tak begitu paham hanya diam dan bermain hp saja, ia membalas pesan beberapa teman yang akan ia temui nanti malam.

Selesai memutuskan junhee pamit kepada yonggi lalu y/n..

"Oppa, bagaimana kabar rumah? Setiap aku ingin berkungjung kata eomma sedang tidak ada orang.." - y/n

"Haha tentu saja rumah lebih damai saat kau tak ada.."- jawab junhee dengan enteng
"Ahhh hanya pembantu-pembatu dirumah yang membicarakanmu..selain mereka, kami sangat baik baik saja" - kata junhee dengan menepuk pundak y/n dengan senyum jahatnya.. dan y/n langsung menunduk..ia tahu ia benar-benar tak diberi ruang di keluarga junhee hanya eommanya saja yang diterima.

Saat junhee pergi ahjusii langsung memegang tangan y/n dan menepuk pundak y/n dengan hangat..

"Apa perlakuan junhee selalu seperti itu??"  - ahjusii

"Nee ahjusii..aku hanya anak dari eommaku bukan anak kandung dan adik bermarga park..aku sudah biasa ahjusii gwenchana" - y/n dengan tersenyum, senyum itu jelas bukan senyum sebenarnya y/n jelas hanya menutupi luka dan terus menerus menyayatnya..

Ahjusii mengelus rambutnya..
"Sekarang kau bermarga min, tentu saja keluarga park tak akan menerimamu tetapi..ingatlah kau akan selalu diperlakukan istimewa oleh min yonggi dan min jinhyeong(presdir min)" - ahjusii

"Kau lupa satu ahjusii" - y/n. Ahjusii kaget apa ia perlu menyebut mendingan eommanya.

"Kau lupa ada 1 min lagi yang akan mengistimewakanku..min holly hehe" - y/n

"Hahaha kau benar sekali y/n betul, aku sampi lupa ada dia" - ahjusii.

—————
Di dalam mobilnya junhee sedang mentelpon sesorang dan rupanya itu adalah appanya presdir park

"Appa..kita dapatkan satu proyek.." - junhee

"Wah wah wah, mudah sekali mereka bagaimana caramu meyakinkan?" - presdir park

"Yonggi tak akan berfikir terlalu banyak, aku beruntung tak langsung pada presdir min" - junhee

"Ahh jadi bocah itu, pantas saja kau bisa lolos dengan mudah haha, pokoknya kita pelahan saja dan semua milik min jinhyeong akan digengaman kita" - presdir park

"Aku akan membantu appa mewujudkan itu.." - junhee

"Kau memang andalan appa..penerus tunggal park .." - dengan bangganya presdir park kepada junhee.

"Tapi ku lihat si yonggi dan y/n makin dekat saja, apa itu akan menganggu rencana kita?" - junhee

"Hubungan mereka tak akan berpengaruh apapun..dia hanya anak tiri dan aku sebenarnya tak menganggapnya, jadi mengapa kau khawatir jun?" - presdir

"Ahh ania appa, aku kira appa memikir y/n"- presdir

"Tak sudi aku memikirkan anak yang merepotkan itu.." - presdir park

Meried young girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang