Kala Puan mengamati arak mega
Hilir mudik di cakrawala
Puan tuangkan serumpun kata
Dalam sekumpulan hiperbolaUmpama dila yang terangi sekitarnya
Tirta rona biru yang manjakan mata
Susunan gugus bintang yang hiasi angkasa
Suryakanta yang perjelas segala tanyaBeginilah Tuan itu sederhananya,
Secercah kesejukan di tengah sabana
Sebuah ambiguitas yang pantas Puan bayar dengan sebuah penantian--
¹Dila: lampu minyak (yang kecil); pelita; dian
²Tirta: air
³Suryakanta: kaca pembesarHaihai~
Semoga masih ada yang menanti kelanjutan karya ini ya 😊
Silakan tinggalkan vote kalau suka. Stay safe dimanapun kalian berada. Kunanti kembali di sajak selanjutnya dan salam literasi semuanya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa Itu Namanya Cinta
PoetryTuan beri Puan sekuntum bunga, Puan balas sebuah hati. Sebenarnya Puan ingin juga mengirimkan diari, tapi Tuan tidak pernah tau itu. Sebab Puan tak pernah jadi mengirimkannya, Puan takut Tuan tidak suka. Jadi biar kata-kata yang sudah Puan ramu dan...